Analisis Perilaku Penerimaan Teknologi para Pengelola BMT Anggota Perhimpunan BMT Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengelola BMT di lingkungan PBMT Indonesia terhadap penerimaan teknologi core banking.Teknologi core banking dipergunakan sebagai sarana operasional BMT yang menyediakan fasilitas manajemen simpanan, pembiayaan dan sistem pelaporan keuangan. Technology Acceptance Model (TAM) digunakan pada penelitian ini disebabkan TAM memiliki ciri-ciri teori yang sederhana (parsimony) dan didukung oleh data (verifiability) serta dapat diterapkan dalam memprediksi penerimaan dan penggunaan sebuah hasil inovasi dalam berbagai bidang (generalibility). Penelitian ini mengembangkan model TAM dengan mengintegrasikan variabel baru yaitu persepsi maqashid syariah, persepsi skala ekonomi, persepsi struktur pasar dan persepsi biaya pengadaan teknologi. Keempat variabel baru tersebut dipergunakan untuk mengukur minat menggunakan teknologi dan penggunaan teknologi senyatanya pada operasional BMT.
Penelitian menemukan bahwa maqashid syariah dan struktur pasar signifikan mempengaruhi langsung minat pengelola BMT dalam menggunakan teknologi core banking. Temuan baru ini memperkuat model teoritis mengenai peran maqashid syariah dalam penerimaan teknologi informasi di BMT. Temuan lainnya adalah persepsi skala ekonomi pengaruhnya tidak signifikan terhadap minat menggunakan teknologi maupun penggunaan senyatanya. Variabel persepsi biaya pengadaan teknologi ditemukan tidak signifikan mempengaruhi minat menggunakan teknologi. Analisa data pada penelitian ini menggunakan PLS-SEM dengan alat bantu perangkat lunak SmartPLS 3.2.8. Penelitian dilakukan di Provinsi Jawa Tengah di 6 ekskaresidenan pada 35 BMT dengan jumlah responden 300 orang terdiri dari 6 jenjang level jabatan.
Collections
- Doctor of Economics [59]