Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Miranti Dewi Pramaningtyas, M.Sc
dc.contributor.author16711175 Intan Susmita Rafsanjani
dc.date.accessioned2021-07-09T05:52:03Z
dc.date.available2021-07-09T05:52:03Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/30347
dc.description.abstractLatar Belakang: Angka kejadian diabetes melitus tipe 3 (DM tipe 2) pada remaja dan dewasa muda secara dramatis meningkat. Subjek dengan DM tipe 2 telah dilaporkan memiliki penurunan fungsi kognitif namun hal ini kurang diperhatikan. Jika onset penurunan fungsi kognitif atau memori terjadi pada usia muda akan mempengaruhi usia produktifitas dan memberikan efek merugikan pada kualitas hidupnya. Penelitian mengenai DM tipe 2 dikaitkan dengan penuruanan kognisi dan memori pada umumnya dilakukan pada usia dewasa tua. Penelitian ini ingin melihat ada tidaknya hubungan durasi mengalami diabetes melitus tipe 2 terhadap memori spasial mengggunakan morris water maze pada tikus remaja yang diinduksi streptozotocin dan diet tinggi lemak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre-posttest randomized group control. Tikus jantan spargue dawley usia 3 minggu dengan berat badan 35-80mg diaklimatisasi selama 1 minggu. Model DM tipe 2 dibuat dengan STZ (35mg/kgBB) melalui injeksi intraperitoneal dan diet tinggi lemak (HFD) dengan komposisi 12% pelet standar, 58% lemak sapi (beef tallow), 10% kuning telur puyuh, dan 20% fruktosa tinggi (sirup jagung). HFD diberikan selama 14 hari. Setelah aklimatisasi pengukuran memori spasial dilakukan menggunakan morris water maze dan setelah induksi DM tipe 2 memori spasial diukur kembali menggunakan morris water maze. Hasil: Pada escape latency acquisition tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok disemua trail dengan p>0,05. Sedangkan panjang lintasan acquisition test menunjukan perbedaan yang signifikan antar kelompok pada trail ke-3 dengan p=0,023. Hasil analisis statistik pada persentase escape latency probe test menunjukkan p=0,067. Namun pada persentase panjang lintasan probe test menujukan perbedaan yang signifikan bermkana antar kelompok dengan p=0,000. Tidak terdapat hasil yang signifikan berbeda antar kelompok pada escape latency uji sensori morotik (P=0,171). Begitu juga dengan panjang lintasan uji sensori motorik yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok dengan p= 0,197. Kesimpulan: Hubungan durasi mengalami diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan escape latency acquisition test pada trail ke-3 dan panjang lintasan probe test pada tikus remaja yang diinduksi streptozotocin dan diet tinggi lemak.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDiabetes melitus tipe 2en_US
dc.subjectDiet tinggi lemaken_US
dc.subjectMemori spasialen_US
dc.subjectMorris Water Mazeen_US
dc.subjectTikus Remajaen_US
dc.titleHubungan Durasi Mengalami Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Memori Spasial Menggunakan Uji Morris Water Maze pada Tikus Remaja yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak dan Streptozotocinen_US
dc.Identifier.NIM16711175


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record