Pengaruh Penggunaan Metode Peningkat Produksi Asi Terhadap Waktu Kembalinya Masa Subur Pada Ibu Di Kelurahan Kebonsari Kecamatan Temanggung
Abstract
cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia, terutama di Jawa tengah pada tahun 2013 yaitu 58,4% sedang target cakupan ASI Eksklusif Indonesia adalah 75%. Ketidakberhasilan pemberian ASI dapat diakibatkan karena penurunan produksi ASI. Penurunan produksi ASI selama masa menyusui dapat ditanggulangi dengan menggunakan Metode Peningkat Produksi ASI (MPPASI) yang bekerja meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin. Dimana hormon tersebut memiliki efek supresi GnRH yang merupakan regulator hormon reproduksi. Hormon reproduksi seperti esterogen dan progesteron mengatur siklus ovulasi dan menstruasi. Sehingga apabila terdapat peningkatan sekresi hormon prolaktin, hormon reproduksi akan mengalami supresi, oleh karena itu siklus ovulasi dan menstruasi akan memanjang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan MPPASI dan lama masa pulih subur pada Ibu di Kelurahan Kebonsari Kecamatan Temanggung. Metode yang digunakan adalah observatif analitik dengan desain cross sectional. Hasil penelitian dari 42 orang subjek penelitian didapatkan sebanyak 24 (57,1%) orang menggunakan MPPASI dan 18 orang tidak menggunakan MPPASI (42,9%). Sedangkan Ibu yang pulih suburnya > 6 bulan adalah sebanyak 20 orang (47,6%) dan sebanyak 22 orang mendapatkan menstruasi post partumnya <6 bulan. Analisis dengan chi square menunjukkan p >0,05 (0,372). Kesimpulan pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan MPPASI dengan masa pulih subur.
Collections
- Medical Education [2284]