| dc.description.abstract | Angka mortalitas akibat pneumonia kommunitas ±1 juta kematian per tahun pada orang dewasa di Asia. Pneumonia komunintas di negara Malaysia, Filipina, dan Indonesia merupakan penyebab tersering kejadian rawat inap usia <5 tahun dan >50 tahun. Kasus pneumonia di Indonesia terdapat 988 kasus per 100.000 populasi. Wilayah provinsi Yogyakarta tahun 2013 menunjukkan prevalensi pneumonia sebesar 4,5% dan menjadi salah satu dari 10 besar penyakit pada pasien rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta.
Tujuan: Mengetahui profil pasien pneumonia komunitas rawat inap di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta periode 2014-2015.
Metode: Desain penelitian ini deskriptif observasional rancangan cross-sectional. Subjek penelitian berupa total sampling data rekam medis pasien rawat inap pneumonia komunitas periode 2014-2015. Variabel penelitian antara lain usia, status pekerjaan, penyakit komorbid, gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (rontgen, angka leukosit, gram sputum), lokasi rawat inap, lama rawat inap, terapi antibiok, dan status akhir pasien. Uji statistik univariat digunakan sebagai analisis data.
Hasil dan Kesimpulan: Penelitian ini terdapat 30 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Distribusi pasien pneumonia komunitas rawat inap di RS Paru Respira terutama kategori usia 45-65 tahun (60%) dan status pekerjaan buruh (33,33%). Penyakit komorbid terbanyak PPOK (36,67%). Temuan klinis pada pasien terbanyak sesak napas, batuk, demam (30%) dan suara ronkhi dengan whezzing (50%). Hasil pemeriksaan penunjang terbanyak berupa gambaran konsolidasi paru (10%), dan leukositosis (70%). Perawatan pasien pada rawat inap non-ICU dengan lama 0-5 hari. Terapi antibiotik terutama ceftazidim (40%) dengan status akhir pasien terbanyak mengalami perbaikan. | en_US |
