Show simple item record

dc.contributor.authorAbsari, Nurmala Widya /14711121
dc.date.accessioned2021-07-08T04:03:13Z
dc.date.available2021-07-08T04:03:13Z
dc.date.issued2018-01-03
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/30265
dc.description.abstractIMS (Infeksi menular seksual) adalah penyakit-penyakit infeksi yang timbul melalui hubungan seksual dengan manifestasi klinis tersering timbul pada alat kelamin. Kegagalan deteksi dini IMS dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Data kasus HIV dan AIDS berdasarkan jenis pekerjaan yang paling tinggi untuk wilayah D. I. Y adalah wiraswasta, dan data kasus HIV dan AIDS pada ibu rumah tangga sebannyak 363, hampir dua kali lipat lebih banyak dari pekerja seks sejumlah 183. Tujuan: Mengetahui bagaimana kejadian Gonore pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Sleman D. I. Y. Metode: Jenis penelitian yang dugunakan dalam penelitian ini adalah penelitia kualitatif dengan metode case study research, dengan penyajian data secara diskriptif. Pengambilan data pada enam subjek yang terdiri dari tiga ibu rumah tanga, tiga orang suami dan dokter penanggung jawab program penanggulangan IMS di Puskesmas Cangkringan yang dilakukan dengan wawancara mendalam serta dilakukan triangulasi data melaui observasi dan study dokumen. Hasil: Hasil dari penelitian ini didaptakan faktor resiko dapat menyebabkan terjadinya Gonorea pada ibu rumah tangga diantaranya adalah tidak menggunakan kondom, melakukan hubungan kepada selain pasangan, tingkat pendidikan menengah kebawah, ekonomi, dan pekerjaan suami. Penemuan kasus Gonorea pada ibu rumah tangga ditemukan secara tidak sengaja melalui skrining kehamilan K1, pengobatan pasien sesuai dengan panduan Kemenkes, pendekatan dalam bentuk konseling oleh dokter dan psikolog, pembayaran dijamin oleh BPJS/KIS namun untuk pemeriksaan laboratorium pasien perlu membayar sebesar Rp 37.000,-. Puskesmas membuat tim khusus untuk menanggulangi meningkatnya kejadian Gonorea. Kesimpulan: Beberapa faktor yang dapat menyababkan terjadinya Gonorea pada ibu rumah tangga adalah tidak menggunakan kondom, melakukan hubungan kepada selain pasangan, tingkat pendidikan menengah kebawah, ekonomi, dan pekerjaan suami. Pemeriksaan K1 dapat menjadi salah satu cara penjaringan penyakit Gonorea. Tatalaksana yang dilakukan oleh Puskesmas Cangkringan terhadap pasien Gonorea sudah sesuai dengan teori yang ada. Pembiayaan untuk pelayanannpasien Gonorea belum sepenuhnya terjamin oleh BPJS. Terdapat tim khusus untuk penanganan Gonoreaen_US
dc.description.sponsorshipdr. Sani Rachman Soleman, M.Sc.en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.subjectKata kunci: Gonorea, ibu rumah tanggaen_US
dc.subjectibu rumah tanggaen_US
dc.subjectGonoreaen_US
dc.titleAnalisis Kejadian Gonore Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Cangkringan Sleman D. I. Yen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record