Gambaran 10 (Sepuluh) Penyakit Telinga Terbanyak Di Poli Tht Rsud Dr. Soedirman Kebumen Tahun 2013-2015
Abstract
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melalui riset kesehatan dasar tahun 2013, mendapatkan morbiditas telinga di Jawa Tengah yaitu kejadian serumen sebanyak 21,1%, sekret dalam liang telinga sebanyak 2,3%, dan abses retroaurikular sebanyak 0,2%. Di Jawa Tengah, prevalensi gangguan pendengaran penduduk usia ≥ 5 tahun berdasarkan tes konversasi adalah 3,1%. Sedangkan prevalensi gangguan pendengaran di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur masing-masing sebesar 2,6% dan 2,8% dimana terdapat prevalensi yang lebih tinggi di Jawa Tengah.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran 10 (sepuluh) penyakit telinga terbanyak di RSUD dr. Soedirman Kebumen Tahun 2013-2015.
Metode: Penelitian ini merupakan desain penelitian cross-sectional yang bersifat survei deskriptif dan melibatkan 9307 subjek penelitian yang merupakan pasien penyakit telinga di poli THT RSUD dr. Soedirman Kebumen yang merupakan RS tipe B. Variabel pada penelitian ini diantaranya adalah diagnosis penyakit telinga, usia, jenis kelamin, dan sistem pembiayaan (penjamin). Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik univariat berupa distribusi frekuensi.
Hasil dan Kesimpulan: Sepuluh penyakit telinga terbanyak di tahun 2013-2015 adalah impaksi serumen (43,58%), otitis media mucoid kronik (23,81%), otitis media tidak spesifik (13,32%), obstruksi tuba Eustachius (5,6%), otitis eksterna tidak spesifik (3,9%), tinnitus (2,9%), tuli tidak spesifik (1,98%), infeksi lain otitis eksterna (1,07%), tuli sensorineural tidak spesifik (0,97%), dan abses telinga luar (0,80%). Pasien penyakit telinga tahun 2013-2015 didominasi oleh kelompok usia 0-11 tahun (24,56%) dan didominasi oleh perempuan (52,46%). Sistem pembiayaan atau penjamin yang digunakan oleh pasien penyakit telinga RSUD dr. Soedirman Kebumen didominasi dengan ditanggung sendiri (53,05%).
Collections
- Medical Education [2284]