Pengaruh Durasi Iskemia Dengan Reperfusi 24 Jam Terhadap Angka Mortalitas Tikus (Rattus Norvegicus) Pasca Ligasi Transien Arteri Carotis Communis Bilateral
Abstract
Telaah ilmiah menunjukkan bahwa durasi oklusi dan durasi reperfusi pada rat stroke model teknik BCCAO yang digunakan oleh beberapa peneliti berbeda. Salah satu indikator penting untuk menilai keberhasilan rat stroke model adalah angka mortalitas. Kekurangan penelitian pre klinis yang banyak dilakukan pada rat stroke model adalah tidak menilai angka mortalitas dalam penelitiannya
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh durasi iskemia dengan reperfusi 24 jam terhadap angka mortalitas tikus (Rattus norvegicus) pasca ligasi transien arteri carotis communis bilateral.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Subjek penelitian adalah Rattus novergicus yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok 1 merupakan kelompok tikus jantan dengan perlakuan durasi iskemia 5 menit, kelompok 2 merupakan kelompok tikus jantan dengan perlakuan durasi iskemia 10 menit, kelompok 3 merupakan kelompok tikus jantan dengan perlakuan durasi iskemia 20 menit, kelompok 4 merupakan kelompok tikus betina dengan perlakuan durasi iskemia 5 menit , kelompok 5 merupakan kelompok tikus betina dengan perlakuan durasi iskemia 10 menit, kelompok 6 merupakan kelompok tikus betina dengan perlakuan durasi iskemia 20 menit. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan chi square test.
Hasil: Angka mortalitas tikus betina lebih rendah dibandingkan angka mortalitas tikus jantan. Tidak terdapat pengaruh signifikan durasi iskemia terhadap angka mortalitas tikus dengan nilai signifikansi p>0,05.
Kesimpulan: Durasi iskemia tidak berpengaruh terhadap angka mortalitas tikus (Rattus norvegicus) pasca oklusi transien arteri carotis comunis bilateral.
Collections
- Medical Education [2284]