| dc.description.abstract | Pengobatan sendiri sering dilakukan tanpa pengawasan, memiliki efek yang dapat menimbulkan masalah pengobatan atau Drug Related Problem (DRP) bagi kalangan anak-anak seperti kepatuhan, efek samping obat dan keracunan. Masalah ini sering dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan anak terkait penggunaan obat yang dapat ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan seperti program Apoteker Cilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan pengaruh edukasi terhadap pengetahuan siswa sekolah dasar di kecamatan muara pawan ketapang tentang penggunaan obat melalui program apoteker cilik. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Quasy Eksperimental dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest And Posttest. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar yaitu SDN 01 Muara Pawan dengan total sebanyak 30 siswa dan SDN 12 Muara Pawan Ketapang sebanyak 30 siswa. Uji Wilcoxon Rank digunakan menganalisis data secara statistik. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan penggunaan obat pada SDN 01 Muara Pawan diperoleh hasil pretest mendapatkan obat sebesar 30%, menggunakan obat 23,3%, menyimpan obat 13,3%, dan membuang obat 0%. Pemberian edukasi tentang pengetahuan penggunaan obat menggunakan media leaflate dapat meningkatkan pengetahuan responden dengan nilai posttest mendapatkan obat 73,3%, menggunakan obat 73,3%, menyimpan obat 50%, dan membuang obat 66,7%. Hasil uji Wilcoxon Rank pada kelompok kontrol di dapat nilai p value 0,123 > 0,050 yang secara bermakna tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan. Sedangkan pada kelompok intervensi di dapat nilai p value 0,000 < 0,050 yang secara bermakna edukasi pengetahuan penggunaan obat menggunakan leaflet dapat meningkatkan pengetahuan responden. Dari hasil penelitian yang dilakukan perlu dilakukan kegiatan terkait program kesehatan seperti Apoteker Cilik di Sekolah Dasar untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penggunaan obat. | en_US |
