Prarancangan Pabrik Lauryl Sulfate dari Lauryl Alkohol dan Asam Sulfat dengan Kapasitas 80.000 Ton / Tahun
Abstract
Lauryl sulfate merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku di berbagai industri kimia. Lauryl sulfate biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, shampoo, deterjen, dll. Pabrik lauryl sulfate dengan kapasitas 80.000 ton / tahun direncanakan akan dibangun di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2025 dengan total luas wilayah 16.920 m2 dan 180 karyawan. Pabrik beroperasi dalam 330 hari per tahun dengan bahan baku lauryl alkohol (7.835 kg / jam) dan asam sulfat (4.177 kg / jam). Reaksi berlangsung secara isotermal dengan menggunakan jenis reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 40oC dan 1 atm menghasilkan 10101.0101 kg / jam lauril sulfat dengan kemurnian 98,5%. Pembangkit ini membutuhkan 82.658 kg/jam air pendingin, 101.831 kg / jam air proses, 193 L / jam bahan bakar minyak, dan 572 kW listrik dari PLN. Dari evaluasi ekonomi, modal tetap dan modal kerja masing-masing adalah Rp289.956.900.662 dan Rp.217.532.041.936 dengan keuntungan sebelum dan sesudah pajak masing-masing Rp101.614.696.178 dan Rp81.291.756.943. Berdasarkan studi kelayakan diperoleh Return on Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajak sebesar 35,04 dan 28,04% dengan Pay Out Time (POT) sebelum dan sesudah pajak sebesar 2,22 dan 2,63 tahun. Selain itu, Break Event Point (BEP), Shut Down Point (SDP), dan Discounted Cash Flow of Return (DCFR) masing-masing sebesar 43,97%, 28,19%, dan 13,62%. Dari evaluasi ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik lauryl sulfate dari bahan lauryl alcohol dan sulfuric acid layak untuk didirikan di Indonesia.
Collections
- Chemical Engineering [1174]