Show simple item record

dc.contributor.authorAzhari, Luthfianisa /14711057
dc.date.accessioned2021-07-06T02:17:35Z
dc.date.available2021-07-06T02:17:35Z
dc.date.issued2017-07-17
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/30046
dc.description.abstractStroke adalah penyebab paling banyak ke tiga angka mortalitas dan penyebab paling banyak pertama angka morbiditas di negara berkembang. Menurut Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2013 prevalensi stroke tertinggi di Indonesia terjadi di Sulawesi Utara (10,8%), lalu diikuti oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (10,3%). Oleh karena itu, perlu pengembangan penelitian mengenai stroke. Salah satu pengembangan penelitian terhadap stroke adalah melalui penggunaan hewan model. Billateral Common Carotis Artery Occlusion (BCCAO) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam hewan model penelitian stroke. Gyrus dentatus merupakan salah satu regio dalam formatio hipokampus. Stuktur hippocampus rentan terhadap iskemia. Gyrus dentatus memiliki banyak fungsi antara lain pembentukan memori, regulasi stress dan depresi, serta regulasi kemampuan spatial. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh durasi iskemia dengan reperfusi 24 jam terhadap jumlah sel granul gyrus dentatus tikus (Rattus norvegicus) pasca BCCAO. Metode Penelitian : Penelitian kuasi eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian posttest countrol group design. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu 21 ekor tikus Rattus norvegicus yang terbagi dalam 4 kelompok. Jaringan otak tikus akan dibuat preparat histopatologis dengan pewarnaan toluidine blue. Kemudian akan dilakukan perhitungan jumlah sel granul gyrus dentatus dalam 10 lapang pandang dengan mikroskop CX 21 perbesaran 400 kali yang terhubung dengan kamera optilab dan perangkat komputer yang memiliki software Image Raster & Optilab Viewer. Sel granul yang dihitung yaitu sel granul dengan gambaran anak inti yang jelas. Hasil Penelitian : Analisis jumlah sel granul gyrus dentatus dengan One Way Analysis of Variance (ANOVA) test menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan (p = 0,001) dan perbandingan antar kelompok menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan antara K1 dengan K4 (p = 0,028), K2 dengan K3 (p = 0,005), dan K3 dengan K4 (p = 0,003). Kesimpulan : Terdapat pengaruh durasi iskemia terhadap jumlah sel granul gyrus dentatus tikus (Rattus norvegicus) pasca ligasi transien arteri carotis communis bilateral (BCCAO).en_US
dc.description.sponsorshipdr. Titis Nurmasitoh, M. Sc.en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.subjectBCCAO.en_US
dc.subjectGyrus dentatusen_US
dc.subjectSel granulen_US
dc.subjectDurasi iskemiaen_US
dc.titlePengaruh Durasi Iskemia Dengan Reperfusi 24 Jam Terhadap Jumlah Sel Granul Gyrus Dentatus Tikus (Rattus Norvegicus) Pasca Ligasi Transien Arteri Carotis Communis Bilateralen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record