Uji Resistensi Temefos Metode Bioassay Terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti Di Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Abstract
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini di Dusun Malangrejo terjadi hampir setiap tahun. Salah satu penanggulangan penyakit ini adalah dengan menggunakan larvisida temefos. Insektisida tersebut telah digunakan sejak tahun 1976 dan penggunaan dalam waktu lama pada nyamuk yang sama dapat menyebabkan resistensi. Salah satu metode untuk menguji status resistensinya adalah dengan uji hayati.
Tujuan: Mengetahui status resistensi larva nyamuk Ae. aegypti terhadap insektisida temefos di Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah larva Ae. aegypti instar III dan IV yang didapat dari kontainer di 4 RT di Dusun Malangrejo. Uji yang dilakukan adalah hayati (bioassay) dengan 4 kelompok uji dan 1 kontrol dengan 5 kali replikasi, menggunakan dosis 0,02 ppm. Uji dilakukan selama 24 jam lalu hasil tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi 98%-100% mortalitas adalah rentan, 80%-97% mortalitas adalah toleran dan <80% mortalitas adalah resisten.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan persentase mortalitas larva Ae. aegypti dan status resistensi RT 3, 4, 5 dan 6 berturut-turut adalah 94,4% (toleran); 95,2% (toleran); 93,6% (toleran); dan 98,4% (rentan); sehingga rata-rata status resistensinya adalah 95,4% (toleran).
Kesimpulan: Status resistensi larva nyamuk Ae. aegypti di Dusun Malangrejo telah toleran terhadap temefos sebesar 95, 4%.
Collections
- Medical Education [2279]