| dc.description.abstract | Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan pada tahun 2010 sekitar 30,7 per juta populasi di Indonesia diperkirakan mengalami penyakit ginjal kronik (PGK) tahap akhir, dan menempati peringkat ke 4 penyebab kematian penyakit tidak menular rawat inap. Indonesian Renal Registry (IRR) menambahkan bahwa dari tahun 2007-2012 jumlah pasien hemodialisis (HD) selalu meningkat, data terakhir tahun 2012 didapatkan sekitar 19.621 pasien baru dan 9.161 pasien aktif. Sekitar 83% diagnosa penyakit utama pasien yang menjalani HD tersebut yaitu gagal ginjal terminal.
Tujuan: Untuk mengetahui profil pasien PGK yang menjalani HD rutin di RSUD Sleman Yogyakarta periode 1 Januari–31 Desember 2015.
Metode: Penelitian ini merupakan desain penelitian cross-sectional yang bersifat survei deskriptif dan melibatkan 100 subyek penelitian yang merupakan pasien PGK yang menjalani HD rutin di RSUD Sleman. Variabel pada penelitian ini diantaranya adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, etiologi PGK, penyakit komorbid, lama pengerjaan hemodialisis, frekuensi hemodialisis, komplikasi saat hemodialisis, kadar hemoglobin, kadar ureum, kadar kreatinin, dan kadar protein urin. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik univariat.
Hasil dan Kesimpulan: Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 100 pasien yang memenuhi kriteria sebagai subyek penelitian. Pasien PGK yang menjalani HD rutin di RSUD Sleman didominasi oleh kelompok usia 55-64 tahun (37%), dan jenis kelamin laki-laki (52%). Profil lain yang didapatkan meskipun tidak lengkap pada 100 pasien yaitu, pekerjaan ibu rumah tangga (20%), etiologi nefropati DM (6%), penyakit komorbid hipertensi (85 orang), lama pengerjaan 3-4 jam (3%), frekuensi HD 2x/minggu (49%), dengan komplikasi saat HD, yaitu pusing (4 orang). Hasil pemeriksaan darah yaitu, kadar Hb 10-12 g/dl (41%), ureum 101-200 mg/dl (36%), dan kreatinin 5.1-10 mg/dl (37%). Kadar protein urin tidak didapatkan data. | en_US |
