Perbandingan Anggaran Biaya Rangka Atap Kayu dan Baja Ringan pada Berbagai Tipe Rumah
Abstract
Perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa perubahan yang baik dan benar
terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Hal ini terlihat pada
perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan rangka
atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu. Belakangan
ini juga marak ditemukan konstruksi atap yang berbahan baja ringan. Pada umumnya struktur atap
dibuat menyesuaikan dengan denah atau bentuk keseluruhan bangunan (desain atap rumah). Ada
beberapa bentuk desain atap rumah yang dapat digunakan ketika membangun rumah yaitu bentuk
pelana dan limasan. Bentuk atap pelana ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling
aman karena pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila kebocoran. Atap pelana terdiri
atas dua bidang miring yang ujungnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubugan,
sudut kemiringannya antara 30 s/d 45 derajat. Sedangkan bentuk atap limasan menyempurnakan
dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring berbentuk trapesium. Dua bidang
atapnya berbentuk segitiga dengan kemiringan yang sama dengan pelana.
Metode penelitian yang digunakan, pertama adalah mencari studi literature, mendesain
rangka atap pada setiap tipe rumah dan menghitung material yang dibutuhkan. Untuk rangka atap
baja ringan menggunakan software Quick Series. Pedoman untuk menentukan harga material dan
upah yang digunakan adalah SNI 8399:2017 Profil Rangka Baja Ringan dan Permen PUPR
28/PRT/M/2016.
Dari hasil perhitungan didapatkan hasil untuk harga rangka atap kayu lebih mahal daripada
rangka atap baja ringan, yaitu untuk rumah atap pelana mempunyai rata – rata 1,2 : 1. Untuk rumah
atap limasan mempunyai rata – rata perbandingan 1,2 : 1.
Collections
- Civil Engineering [4204]