Hubungan Komunikasi Orang Tua Dengan Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswi Universitas Islam Indonesia Di Pondok Shafa 2 Lodadi Sleman Yogyakarta
Abstract
Proses kehidupan manusia merupakan proses yang berkelanjutan yang akan melewati berbagai periode kehidupan, salah satunya remaja. Contoh yang termasuk remaja adalah mahasiswi yang belajar di Perguruan Tinggi. Mereka sering menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya yang dapat menimbulkan kecemasan. Namun, karena emosi mereka masih dapat berubah secara tiba-tiba maka memerlukan bantuan berupa dukungan dari orang dewasa terutama orang tua. Komunikasi berperan penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi orang tua dan anak efektif jika ada keterbukaan dan kepercayaan. Tanpa komunikasi, mahasiwi tersebut akan mudah mengalami rasa cemas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara komunikasi orang tua dengan tingkat kecemasan pada mahasiswi Universitas Islam Indonesia di Pondok Shafa 2 Lodadi Sleman Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional yang dilakukan pada 80 mahasiswi Universitas Islam Indonesia yang kos di Pondok Shafa 2 Lodadi Sleman Yogyakarta dengan menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terstruktur, bersifat menilai diri sendiri, dan telah tervalidasi serta terpercaya, yakni T-MAS dan aspek komunikasi menurut Devito. Penelitian ini besifat deskriptif analitik yang kemudian diuji menggunakan uji hipotesis Chi-Square untuk mengeksplorasi hubungan antara komunikasi orang tua dengan tingkat kecemasan mahasiswi.
Hasil: Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square, didapatkan nilai p sebesar 0,011 (p<0,05) (interval kepercayaan 95%) artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua dengan tingkat kecemasan pada mahasiswi Universitas Islam Indonesia di Pondok Shafa 2 Lodadi Sleman Yogyakarta.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara komunikasi orang tua dengan tingkat kecemasan pada mahasiswi.
Collections
- Medical Education [2284]