Aktivitas Antipenuaan Ekstrak Air Daun Kersen (Muntingia calabura) terhadap Jumlah Fibroblas Kulit Studi Eksperimental pada Mus Musculus Balb/C Terinduksi D-galaktosa
Abstract
Penuaan merupakan proses alami yang terjadi secara
akumulatif sejak awal kehidupan. Proses penuaan tampak pada lapisan terluar
tubuh yaitu kulit.Salah satu teori dasar penuaan adalah melalui mekanisme stress
oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan sel fibroblas kulit. Antioksidan
eksternal dibutuhkan untuk membantu kerja antioksidan internal dalam mencegah
proses penuaan. Daun kersen (Muntingia calabura) merupakan salah satu
tanaman yang memiliki kandungan antioksidan dan dinilai mampu memberikan
efek antipenuaan kulit.
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak air daun kersen (M.
calabura) terhadap jumlah sel fibroblas kulit Mus musculus Balb/c yang diinduksi
D-galaktosa.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah eksperimental murni rancangan acak
lengkap (Completely Randomized Design) dengan subjek Mus musculus Balb/c
yang dibagi kedalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol sehat (K1), kelompok
model penuaan terinduksi D-galaktosa (K2) dan kelompok penuaan terinduksi Dgalaktosa
dengan perlakuan selama 4 minggu berupa sonde ekstrak air daun
kersen (M. calabura) dosis 35mg/kgBB (P1), ekstrak air daun kersen (M.
calabura) dosis 70mg/kgBB (P2) dan vitamin C dosis 28mg/kgBB(P3). Induksi
penuaan dilakukan selama 6 minggu, kemudian dikonfirmasi dengan menghitung
kadar MDA plasma.
Hasil : Jumlah fibroblas pada kelompok penuaan dengan perlakuan berupa sonde
ekstrak air daun kersen dosis 70mg/kgBB(P2) dan vitamin C dosis 28mg/kgBB
(P3) lebih tinggi dibandingkan kelompok penuaan (K2) yang tidak mendapatkan
perlakuan (jumlah fibroblas P2=24.3500, P3=19.9500 dibanding K2=13.1500;
p=0.000 dan p=0.015).
Kesimpulan : Pemberian ekstrak air daun kersen (Muntingia calabura)
berpengaruh terhadap jumlah fibroblas kulit Mus musculus Balb/c yang diinduksi
D-galaktosa.
Collections
- Medical Education [2279]