Pra Rancangan Pabrik Kimia Sodium Hydroxide dari Limbah Brine dan Kapur Tohor dengan Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Abstract
Pra rancangan pabrik Sodium Hydroxide bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sodium hydroxide atau NaOH dalam negeri dan juga mengurangi impor sodium hydroxide. Sodium hydroxide diperoleh dari percampuran limbah brine dengan calcium hydroxide. Reaksi antara limbah brine dan calcium hydroxide terjadi di Reaktor. Reaktor yang digunakan adalah jenis reaktor alir tangki berpengaduk dengan suhu 900C.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Sodium Hydroxide membutuhkan Calcium Oxide 327,886 kg/jam dan air 2.950,97 kg/jam untuk menghasilkan Calcium hydroxide (Ca(OH)2) serta membutuhkan limbah brine 95.121,08 kg/jam. Utilitas guna pendukung proses pada pra rancagan pabrik Sodium Hydroxide meliputi Air proses sebanyak 4.873,06 kg/jam, kebutuhan air steam sebanyak 586.936,831 kg/jam, kebutuhan air pendingin sebanyak 194,71 kg/jam, bahan bakar sebanyak 134,89 Liter/jam dan Listrik sebesar 2.611 Kw yang diperoleh dari PLN. Pabrik ini akan didirikan di Dauan tengah, Kecamatan Cikampek Kabupaten Kerawang, Jawa Barat dengan jumlah karyawan 150 orang.
Modal Tetap didapatkan sebesar Rp 294.363.986.496,05 . Modal Kerja sebesar Rp. 466.814.817.605,91. Hal ini menghasilkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 104.437.206.649 dan keuntungan setelah pajak Rp. 81.461.021.186 Persent Return of Investment (ROI) sebesar 27,67%. Pay Out Time (POT) sebesar 2,8 Tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 44,10%. Shut Down Point (SDP) sebesar 26,77%.
Pabrik Sodium hydroxide ini termasuk pabrik yang beresiko rendah karena beroperasi pada kondisi operasi yang rendah. Dari hasil yang didapatkan, disimpulkan bahwa pabrik Sodium Hydroxide dari limbah brine dan Kapur tohor dengan Kapasitas 20.000 ton/tahun cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Collections
- Chemical Engineering [1186]