Perubahan Parameter Fisika pada Proses Biodegradasi Limbah Tenun Oleh Bakteri Indigenous
Abstract
Shonia Dwi Ratnasari. Perubahan Parameter Fisika pada Proses Biodegradasi Limbah Tenun oleh Bakteri Indigenous. Dibimbing oleh Dr. Joni Aldilla Fajri, S.T., M.Eng. dan Dr. Eng. Awaluddin Nurmiyanto, S.T., M.Eng.
Industri tenun Troso di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Semakin tinggi permintaan tekstil tenun, dapat menyebabkan peningkatan yang seimbang antara produksi dan limbah produksi. Berdasakan uji karakteristik limbah cair tenun Troso kandungan Total Suspended Solid (TSS), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan fenol melebihi ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan. Oleh karenanya, pengolahan secara biologis menggunakan mikroorganisme dengan memanfaatkan bakteri pengurai (biodegradasi) dalam pengolahan limbah tenun menjadi alternatif yang sederhana dan ekonomis. Bakteri indigenous dipilih sebagai bakteri pendegradasi dikarenakan bakteri tersebut secara alami hidup bebas di alam yang berasal dari habitatnya sendiri, sehingga bakteri dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan mudah karena tidak perlu menyesuaikan diri lagi dengan lingkungannya. Dalam penentuan pendegradasian senyawa organik oleh bakteri indigenous, maka terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan diantaranya parameter fisik seperti, suhu, pH, daya hantar listrik dan Total Dissolved Solid (TDS). Pada penelitian ini parameter pH dan TDS cenderung mengalami penurunan. Sedangkan parameter suhu dan daya hantar listrik cenderung konstan dan fluktuatif. Adapun bakteri NA T2 C2 yang berasal dari tanah yang ditanami talas (Colocasia esculenta) dan bakteri B7 A1 yang berasal dari tanah yang ditanami rumput jariji memiliki potensi dalam proses biodegradasi yang cukup baik dibandingkan dengan bakteri lainnya.
Collections
- Environmental Engineering [1430]