dc.description.abstract | Pencemaran pada badan air menjadi permasalahan serius seiring dengan
semakin meningkatnya jumlah penduduk dan sistem menejemen lingkungan yang
buruk. Hal ini dapat berefek buruk berupa gangguan kesehatan manusia serta
keberlangsungan ekosistem air . Banyak pencemaran badan air disebebkan oleh
pembuangan limbah domestik (greywater) langsung ke badan air. Salah satu
tindakan pengolahan terhadap greywater ialah teknologi reaktor berupa
Ecological Floating Bed (EFB). Pada dasar nya EFB memanfaatkan kemampuan
fitoremediasi pada tanaman yang digunakan untuk mendegradasi polutan yang
terdapat pada greywater. Dalam pengaplikasiannya dapat menggunakan berbagai
tanaman air dan juga dapat menambahkan media pendukung demi
mengoptimalkan penyisihan senyawa polutan. Pada penelitian ini digunakan
tanaman Eceng Gondok dan spons poliuretan sebagai komponen utama reaktor
EFB. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 reaktor berupa kontrol, EFB,
dan EFB+Spons dan dilakukan dalam 2 fase dimana fase pertama selama 20 hari
dan fase kedua 28 hari. Pembagian 2 fase berupa fase pertama (konsentrasi
polutan rendah) dan fase kedua (konsentrasi polutan lebih tinggi) ditujukan untuk
menguji kemampuan penyisihan polutan yang optimal. Parameter polutan yang
diuji ialah TDS dan TSS yang merupakan senyawa pencemar yang akan
mengganggu ekosistem air dengan menghambat prosesi fotosintesis. Pengujian
TSS mengacu pada SNI 06-6989.3-2004 dan pengujian TDS menggunakan TDS
Meter. Penelitian menghasilkan efisiensi penyisihan pada TSS fase pertama
sebesar 24,45% (kontrol), 64,85% (EFB), dan 67,5% (EFB+Spons). Efisiensi
penyisihan TSS pada fase kedua sebesar 20,59% (kontrol), 40,74% (EFB), dan
42,5% (EFB+Spons). Pada parameter TDS fase pertama penyisihan dilakukan
sebesar 6,86% (kontrol), 9,70% (EFB), dan 9,87 (EFB+Spons). Pada fase kedua
penyisihan TDS sebesar 2,93% (kontrol), 14,24% (EFB), dan 20,17%
(EFB+Spons). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa reaktor EFB
mampu menyisihkan polutan TSS dan TDS pada greywater terlebih jika
dilakukan penambahan media penyangga berupa spons poliuretan. | en_US |