Show simple item record

dc.contributor.advisorKarina Utami Dewi
dc.contributor.author16323051 Anggi Rahmawati
dc.date.accessioned2021-07-01T04:17:55Z
dc.date.available2021-07-01T04:17:55Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/29851
dc.description.abstractAnalisis mengenai kebijakan luar negeri negara-negara dunia mengenai konflik Suriah telah menunjukkan eksistensi dari masing-masing negara. Konflik Suriah telah melibatkan negara-negara dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan Turki. Konflik Suriah merupakan konflik yang sudah terjadi semenjak tahun 2011 hal tersebut bermula dari aksi protes masyarakat Suriah atas kebijakan dari rezim Bashar al Assad. Oleh sebab itu, Amerika Serikat di masa kepemimpinan presiden Donald Trump pun ikut terlibat di dalam konflik Suriah, keterlibatan Amerika Serikat di dalam konflik Suriah adalah untuk mengupayakan kebijakan luar negeri yang telah disusun. Dalam hal ini, Amerika Serikat membuat kebijakan berupa serangan senjata balasan terhadap pemerintah Suriah yakni Bashar al Assad terhadap masyarakat sipil Suriah. Keterlibatan Amerika Serikat di dalam konflik Suriah di awali dengan kebijakan sanksi keuangan dan pembatasan perjalanan bagi Bashar al Assad. Konflik Suriah yang terus terjadi sejak tahun 2011 hingga saat ini telah menimbulkan begitu banyak korban. Kemudian, Amerika Serikat bersama dengan militer Inggris dan Perancis melakukan serangan rudal jelajah Tomahawk sebagai serangan balasan atas serangan senjata kimia pemerintah Suriah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAmerika Serikaten_US
dc.subjectDonald Trumpen_US
dc.subjectSenajata Kimia dan Militer.en_US
dc.titleUpaya Sekuritisasi Amerika Serikat dalam Konflik di Suriah pada Masa Kepemimpinan Presiden Donald Trumpen_US
dc.Identifier.NIM16323051


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record