| dc.description.abstract | Miopia merupakan kelainan refraksi dengan angka kejadian tertinggi. Miopia dapat menyebabkan kebutaan. Miopia dapat dicegah dan diperlambat progresifitasnya oleh faktor protektif berupa aktivitas luar ruangan
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan antara durasi aktivitas luar ruangan dengan derajaat miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2015.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2015 . Data penelitian diambil menggunakan kuesioner dengan sampel yang diambil berjumlah 70 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 30(42,9%) responden menghabiskan >12 jam/minggu melakukan aktivitas luar ruangan, disusul 21(30%) menghabiskan waktu 2-6 jam/minggu, 16(22,9%) menghabiskan 7-11 jam/minggu, dan terakhir 3(4,3%) menghabiskan ≤1 jam/minggu. Kebanyakan responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan penderita miopia dengan derajat ringan 41(61,4%), derajat sedang 25(35,7%), dan beberapa responden dengan derajat berat 4(5,7%). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara durasi aktivitas luar ruangan dengan derajat miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2015 dengan nilai p = 0,009 (p < 0,05).
Kesimpulan: Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara durasi aktivitas luar ruangan dengan derajat miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2015. | en_US |
