| dc.description.abstract | Dalam Islam perkawinan memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk memperoleh kehidupan yang tenang, cinta dan kasih sayang. Tujuan tersebut merupakan tujuan pokok dan utama dalam sebuah perkawinan dan tujuan tersebut dapat tercapai apabila tujuan-tujuan pelengkap dapat terpenuhi, tujuan pelengkap tersebut adalah tujuan reproduksi, memenuhi kebutuhan biologis, menjaga diri dan juga ibadah. Berbicara tentang perkawinan dalam Islam dikenal dengan adanya perkawinan poligami, yaitu keadaan dimana seorang suami memiliki isteri lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimanakah pemikiran Nasaruddin Umar tentang poligami? dan bagaimana kerangka metodologi pemikiran Nasaruddin Umar tentang poligami. Mengingat bahwa syarat utama dalam poligami adalah harus dapat berlaku adil sedangkan adil ini masih menjadi perbincangan ulama’ karena manusia dianggap tidak akan pernah dapat berlaku adil karna yang dapat berlaku adil hanyalah Allah SWT. Dan menurut Nasaruddin Umar sendiri bahwa perkawinan poligami pada dasarnya tidak mencerminkan contoh keluarga ideal seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Poligami dianggap mendiskriminasikan hak-hak perempuan dan juga dianggap lebih banyak madharat daripada manfaatnya, oleh karena itu perkawinan poligami lebih baik untuk dihindari. Penulisan penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian library research atau kualitatif. | en_US |
