dc.description.abstract | Kerangka Kerja Forensika Digital untuk Analisa Storyline pada Media Sosial
Salah satu fasilitas pada media sosial adalah posting status melalui storyline. Status pada
storyline ini sifatnya adalah temporer dibatasi oleh durasi waktu. Beberapa kasus muncul
ketika posting pada storyline mengarah pada perbuatan yang melanggar hukum, misalnya
pencemaran nama baik, SARA, asusila, sebagaimana yang termuat pada UU ITE pasal 27.
Terdapat kesulitan penyidikan untuk mendapatkan barang bukti yang diposting melalui
storyline. kerangka kerja penyidikan yang selama ini ada bersifat umum untuk penyidikan
forensic dan sosial media tidak mengarah pada penyidikan storyline. Untuk itu diperlukan
sebuah kerangka kerja yang relevan untuk kepentingan penyidikan storyline. Penelitian ini
mengusulkan sebuah kerangka kerja yang sesuai untuk kepentingan penyidikan storyline
melalui pengembangan kerangka kerja yang sudah ada sebelumnya. kerangka kerja yang
dihasilkan diharapkan akan membantu investigator dalam proses penyidikan bukti digital
yang terposting pada storyline.
Ada enam metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kajian pustaka, identifikasi
kebutuhan kerangka kerja, normalisasi kerangka kerja, usulan kerangka kerja, pengujian
kerangka kerja, dan kesimpulan. Kajian pustaka mengumpulkan bahan-bahan referensi yang
berkaitan dengan penelitian, baik dari jurnal, paper artikel, serta mengunjungi situs-situs web
sehingga dapat menunjang tujuan akhir dari penelitian yang dilakukan. identifikasi
kebutuhan kerangka kerja merupakan mengumpulkan kerangka kerja digital forensik yang
sesuai untuk penyidikan sosial media. normalisasi kerangka kerja langkah menentukan
variabel yang diambil guna pembuatan kerangka kerja baru. berdasarkan identifikasi
kebutuhan kerangka kerja, ditemukan lima jurnal yang sesuai untuk penyidikan storyline
pada sosial media. usulan kerangka kerja menyusun variabel yang telah dipilih untuk
pembuatan kerangka kerja sehingga tercapai tujuan dibuatnya kerangka kerja untuk
penyidikan storyline pada sosial media. pengujian kerangka kerja perlu dilakukan dan
dibutuhkan data simulasi yang akan digunakan sewaktu tahap pengujian.
Berdasarkan metode tersebut, usulan kerangka kerja berhasil dibuat dan kerangka kerja
memiliki tiga langkah yaitu pre-investigation, investigation, post-investigation. kemudian
kerangka kerja dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan 4 sampel dan 16 skenario
menghasilkan 16 tabel hasil implementasi skenario. Berdasarkan hasil implementasi
skenario didapatkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan masalah yaitu kerangka kerja
yang sudah dirancang sebelumnya berhasil dibuat. Kerangka kerja tersebut dapat mengakomodir proses penyidikan kasus kejahatan yang memanfaatkan storyline pada sosial
media sebagai salah satu alat bantu dalam menyukseskan kejahatan. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa kerangka kerja yang dibuat telah memenuhi unsur dalam penyidikan
kasus yang memanfaatkan storyline. Dapat disimpulkan dari hasil pengujian kerangka kerja
antara lain, Dapat dibangun kerangka kerja yang relevan untuk penyidikan kasus storyline,
dapat dilakukan implementasi kerangka kerja yang sudah dibangun untuk simulasi kasus
storyline serta dapat diketahui kinerja kerangka kerja pada kasus-kasus yang melibatkan
storyline. | en_US |