Show simple item record

dc.contributor.advisorAri Wibowo
dc.contributor.author16613005 Arvidi Novtiani Febiona
dc.date.accessioned2021-06-28T03:09:36Z
dc.date.available2021-06-28T03:09:36Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/29721
dc.description.abstractKarbamazepin (CBZ) merupakan salah satu obat anti epilepsi yang memiliki indeks terapeutik yang sempit dan mengakibatkan banyak interaksi obat, toksistas obat serta bersifat autoinduksi membentuk karbamazepin 10,11 – epoksida (CBZE) yang aktif. Metode bioanalisis untuk pemantauan kadar karbamazepin dan karbamazepin 10,11 – epoksida dalam darah diperlukan untuk meminimalkan toksisitas dan memaksimalkan efektivitas pengobatan. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) biasanya dilakukan dengan dua metode yang umum digunakan dan mudah ditemukan yaitu teknik immunoassay dan kromatografi berdasarkan panduan yang ada. Tujuan kajian ini ditulis untuk memberikan gambaran umum hasil rangkuman berbagai jurnal ilmiah yang telah dikembangkan dalam penentuan kadar karbamazepin dan karbamazepin 10,11 – epoksida pada sampel biologis manusia dengan menggunakan metode immunoassay dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Sehingga, dapat digunakan sebagai sumber atau bahan pertimbangan dalam penentuan dan pemilihan metode bioanalisis yang tepat, efektif dan efisien dalam aplikasi pemantauan konsentrasi obat dalam darah. Langkah dalam rangka menyusun review berikut dengan menggunakan teknik studi pustaka yang memberikan hasil 34 artikel dan 8 referensi penunjang dengan dilakukan pencarian data media online, seperti database science direct, google scholar dan PubMed menggunakan kata kunci bioanalysis, carbamazepine, carbamazepine 10,11 – epoxide, immunoassay dan HPLC. Hasil yang didapatkan dari kajian ini sesuai dengan panduan yang ada dan dapat dijadikan rekomendasi pertimbangan terhadap PKOD karbamazepin dan karbamazepin 10,11 – epoksida dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika memerlukan prosedur analisis dengan waktu yang cepat dan pengerjaan sederhana dapat menggunakan metode immunoassay, Namun apabila ingin mendapatkan perolehan yang baik untuk selektivitas dan sensitivitas dapat menggunakan metode KCKT.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectbioanalisisen_US
dc.subjectkarbamazepinen_US
dc.subjectkarbamazepin 10,11 – eposidaen_US
dc.subjectimmunoassayen_US
dc.subjectKCKTen_US
dc.titleKajian Perbandingan Metode Imunoasai dan KCKT dalam Analisis Karbamazepin dan Metabolit Karbamazepin 10,11 – Epoksida untuk Pemantauan Kadar Obat dalam Darahen_US
dc.Identifier.NIM16613005


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record