Show simple item record

dc.contributor.advisorVendie Abma
dc.contributor.author12511416 Muhamad Irfan Kurniawan
dc.date.accessioned2021-06-25T00:32:50Z
dc.date.available2021-06-25T00:32:50Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/29649
dc.description.abstractDalam proses pembangunan sebuah proyek kostruksi kerap terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti terjadinya keterlambatan pekerjaan pada proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat terjadi karena faktor yang berbeda-beda seperti kondisi cuaca yang tidak mendukung, perubahan desain dan kesalahan dalam perencanaan. Maka dari itu diperlukan alternatif yang bisa digunakan untuk menunjang percepatan penyelesaian proyek, alternatif tersebut dapat berupa penambahan jam kerja (lembur), penggunaan alat yang lebih produktif, penambahan jumlah pekerja, penggunaan material yang cepat pemasangannya dan metode konstruksi yang lebih cepat. Dalam Penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi penyelesaian proyek pada proyek pembangunan Rumah Sakit Tipe D Dewi Sartika Kota Tasikmalaya, dengan alternatif penambahan jam kerja empat jam dan penambahan tenaga kerja. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya proyek (direct and indirect cost) yang lebih ekonomis dan durasi waktu yang lebih efisien sehingga dikatakan optimal dengan menggunakan dua alternatif tersebut. Hasil analisis pada proyek pembangunan Rumah Sakit Tipe D Dewi Sartika Kota Tasikmalaya, diketahui total anggaran biaya proyek dalam kondisi sesudah crashing dengan alternatif penambahan jam kerja maksimal selama empat jam didapat sebesar Rp. 4.819.350.318,38 atau lebih mahal 1,03% dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi pelaksanaan proyek didapat 91 hari kerja,sehingga lebih cepat dari durasi normal. Sedangkan total anggaran biaya proyek dalam kondisi sesudah crashing dengan penambahan tenaga kerja didapat sebesar Rp. 4.713.786.940,00 lebih murah 1,19 % dari total anggaran biaya proyek pada kondisi normal dan durasi pelaksanaan proyek didapat 85 hari kerja, sehingga lebih cepat dari durasi normal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode penambahan tenaga kerja merupakan alternatif program crashing optimal, karena dengan menerapkan metode penambahan tenaga kerja durasi lebih cepat dan anggaran total biaya proyek lebih murah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerbandingan Waktu dan Biayaen_US
dc.subjectMetode Crashingen_US
dc.subjectProyek Pembangunanen_US
dc.subjectRumah Sakit Tipe D Dewi Sartikaen_US
dc.subjectKota Tasikmalayaen_US
dc.titlePerbandingan Waktu dan Biaya dengan Metode Crashing pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Tipe D Dewi Sartika Kota Tasikmalayaen_US
dc.Identifier.NIM12511416


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record