Show simple item record

dc.contributor.advisorIr.Dalyono,M.S.I.,C.Text,ATI
dc.contributor.advisorUmi Rofiqah, S.T., M.T.
dc.contributor.authorHerlita Octaviani P. N
dc.contributor.authorAndhika Yogaryansyah S.
dc.date.accessioned2021-06-24T09:28:50Z
dc.date.available2021-06-24T09:28:50Z
dc.date.issued2020-11-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29631
dc.description.abstractAsetat anhidrat ((CH3CO)2O) merupakan pelarut aktif, tidak berwarna, dan memiliki bau yang tajam. Di Indonesia belum terdapat pabrik yang memproduksi asetat anhidrat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang terbuka. Pabrik dirancang dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun dan menghasilkan produk dengan kemurnian 99% dengan kebutuhan asam asetat sebanyak 17.646,1945 ton per tahun serta aseton sebanyak 19.176,7343 ton per tahun. Pabrik ini direncanakan didirikan di kawasan industri Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Pabrik bekerja secara kontinu 24 jam per hari selama 330 hari per tahun. Proses yang digunakan pada pabrik asetat anhidrat ini adalah dengan metode dekomposisi aseton yaitu mereaksikan ketene yang diperoleh dari thermal cracking aseton dengan asam asetat pada reaktor bubble yang bersuhu 80 oC dan bertekanan 1atm. Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai adalah garis dan staf. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, keuntungan sebelum pajak Rp 161.027.972.118/tahun, dan keuntungan setelah pajak 25% sebesar Rp 120.770.979.089/tahun. Rate of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 47,85% dan ROI setelah pajak sebesar 35,89%. Syarat ROI sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan resiko tinggi minimum adalah 44% (Aries dan Newton, 1955). Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,7 tahun dan POT setelah pajak selama 2,2 tahun. Syarat POT sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan resiko tinggi maksimum adalah 2 tahun (Aries dan Newton, 1955). Break Event Point (BEP) pada 43,54%, dan Shut Down Point (SDP) pada 28,20%. BEP untuk pabrik kimia pada umumnya adalah 40–60%. Berdasarkan hasil analisa ekonomi di atas dan batasan yang berlaku, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik Asetat Anhidrat dengan kapasitas 30.000 ton pertahun layak (feasible) didirikan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectAsetat Anhidraten_US
dc.subjectKeteneen_US
dc.subjectAsam Asetaten_US
dc.subjectAsetonen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Asetat Anhidrat Dari Asam Asetat Dan Ketene Dengan Metode Dekomposisi Aseton Kapasitas 30.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM16521269
dc.Identifier.NIM16521250


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record