Evaluasi Penggunaan Valproat sebagai Terapi Epilepsi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
Epilepsi merupakan salah satu gangguan atau penyakit susunan syaraf pusat (SSP) yang sering terjadi di seluruh dunia. Valproat merupakan obat antiepilepsi yang digunakan sebagai first line drug dan terbukti efektif untuk menangani suatu bangkitan. Namun valproat diketahui termasuk obat dengan indeks terapi sempit dan dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, tremor, nyeri kepala, gangguan keseimbangan hingga hepatotoksisitas jika digunakan jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan evaluasi sesuai kriteria World Health Organization (WHO). Evaluasi penggunaan obat ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan, respon klinis, dan efek samping dari valproat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data diambil melalui data sekunder rekam medis pada pasien epilepsi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2019 secara retrospektif. Penelitian ini melibatkan 18 pasien epilepsi dengan total 132 kasus penggunaan valproat. Diagnosa tipe epilepsi yang ditemukan yaitu general, tonik-klonik, absen, sekunder, dan status epileptikus. Pasien yang mengalami epilepsi pada penelitian ini sebesar 66,7% adalah perempuan, dan sebesar 55,6% adalah anak-anak. Dosis rata-rata tertinggi ditemukan pada kelompok usia anak-anak sebesar 414.29 ±108.18 mg/hari baik digunakan secara monoterapi maupun kombinasi. Kombinasi obat terbanyak valproat yang digunakan bersamaan dengan antiepilepsi lainnya yaitu fenitoin (47,17%). Respon klinis paling baik dalam pengendalian bangkitan baik monoterapi maupun kombinasi dengan dosis 250-500 mg/hari. Terdapat 7 pengguna valproat mengalami efek samping umum yang terjadi dengan persentase tertinggi yaitu nyeri kepala (42,86%).
Collections
- Pharmacy [1444]