Evaluasi Penggunaan Valproat sebagai Terapi Epilepsi di RSUD Sleman Yogyakarta
Abstract
Epilepsi merupakan suatu kelainan otak yang ditandai oleh adanya bangkitan berulang dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis, dan sosial. Epilepsi dapat diobati dengan salah satu obat antiepilepsi yaitu valproat. Valproat banyak digunakan sebagai lini pertama dan juga efektif digunakan baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Valproat sering digunakan untuk mengontrol kejang parsial dan kejang umum. Namun demikian valproat memiliki beberapa efek samping yang merugikan. Hal ini menjadi pertimbangan untuk dilakukannya evaluasi penggunaan valproat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan, respon klinis, dan efek samping valproat pada pasien epilepsi di RSUD Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan rancangan potong lintang. Pengumpulan data penggunaan valproat dilakukan secara retrospektif dari data rekam medis pasien dengan diagnosis epilepsi di RSUD Sleman Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 65 pasien epilepsi yang terdiri dari 310 kasus penggunaan valproat. Diagnosa tipe epilepsi yang di temukan yakni tonik-klonik, sekunder, absen, general, dan status epileptikus. Penggunaan valproat banyak digunakan pada populasi pria dengan kategori usia anak-anak. Besaran dosis terbanyak pada pasien anak-anak yakni 259.95±150.09 mg/hari, pada dewasa 253.75±135.6 mg/hari, dan pada pasien geriatri sebesar 425±106.07 mg/hari. Secara umum valproat dapat mengontrol terjadinya bangkitan pada pasien sebesar (20.3%). Pemberian kombinasi yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi antara valproat dan fenitoin sebanyak 75 kasus. Efek samping yang terjadi ketika penggunaan valproat yaitu seperti pusing (6.15%), lemas (3.08%), mual (6.15%), dan nyeri sendi (1.54%).
Collections
- Pharmacy [1444]