Show simple item record

dc.contributor.advisorSamsudin DS
dc.contributor.author16522041 Rifki Izzati
dc.date.accessioned2021-06-22T01:56:37Z
dc.date.available2021-06-22T01:56:37Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/29501
dc.description.abstractPT.Yamaha Indonesia merupakan industri manufaktur pembuatan piano. Ada dua jenis piano yang diproduksi yaitu Upright Piano dan Grand Piano. Pada penelitian ini analisis dilakukan pada jenis Upright Piano dikarenakan jumlah produk defect yang dihasilkan dalam proses Spray pada bagian Spray Carhaul factrory 2 lebih besar dari jumlah produk defect Grand Piano yaitu sebanyak 52.645 produk defect. Setelah dilakukan analisis data lebih lanjut didapatkan hasil bahwa dari seluruh produk cacat piano Upright, varian piano warna (Polished Ebony (PE)& Polished Mahogany (PM )) memilik presentase paling besar terhadap jumlah yang diproduksi untuk jenis piano UP yaitu sebanyak 21.22%. Maka dari itu untuk menganalisis penyebab defect tersebut digunakan metode Lean Six Sigma sebagai upaya miminimalisir jumlah produk defect. Tahap penelitian ini menggunakan tahap DMAIC, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control. Pada tahap define dilakukan penentuan Critical to Quality (CTQ) berupa enam belas jenis defect yang terjadi, selanjutnya pada tahap Measure dilakukan perhitungan untuk mengetahui Defect per Million Opportunities (DPMO) dan nilai sigma, setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil bahwa nilai DPMO sebesar 13.261 dan nilai sigma sebesar 3,88. Pada tahap Analyze dilakukan analisis menggunakan pareto chart untuk menentukan jenis defect yang paling dominan yaitu defect muke permukaan. setelah ditemukan defect paling dominan, dilakukan analisis menggunakan cause effect diagram untuk mengetahui penyabab terjadinya muke permukaan dan didapat hasil berupa delapan faktor penyebab. Untuk menentukan prioritas perbaikan dari penyebab tersebut dilakukan dengan metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) yang diintegrasikan dengan Fuzzy-Analytical Hierarchy Prosess dan didapatkan hasil berupa ranking dari Global Priority, faktor dengan ranking tertinggi merupakan faktor yang menjadi prioritas dalam perbaikan yaitu skill operator yang kurang, faktor tersebut mendapat nilai 0,17. Pada tahap Improve diusulkan solusi untuk mengatasi skill operator spray yang kurang yaitu dengan pengaturan karyawan kontrak, akselerasi pola belajar operator baru, dan Monitoring.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDefecten_US
dc.subjectLean Six Sigmaen_US
dc.subjectDMAICen_US
dc.subjectSigma Levelen_US
dc.subjectMAFMAen_US
dc.subjectFuzzy-AHPen_US
dc.titleAnalisis Penyebab Potential Defect dengan Lean Six Sigma dan Multi Attribute Failure Mode Analysis sebagai Upaya Mengurangi Produk Defect pada Proses Spray Warna (Studi Kasus : PT. Yamaha Indonesia)en_US
dc.Identifier.NIM16522041


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record