Pengaruh Penggunaan Karet Padat terhadap Kualitas Campuran Beraspal Panas
Abstract
Dalam upaya meningkatkan kualitas campuran lapis perkerasan atas jalan
berbagai penelitian telah banyak dilakukan. Seiring berkembangnya teknologi yang terus
terjadi, menjadikan banyak altematif penggunaan bahan tertentu yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas lapis perkerasan atas jalan.
Pemanfaatan karet sebagai bahan tambah dalam campuran lapis perkerasan
atas jalan merupakan salah satu altematif yang dapat dipakai untuk meningkatkan
kualitas lapis perkerasan atas jalan.
Dari penelitian laboratorium, studi literatur dan informasi yang telah ada didapat
bahwa penggunaan karet dapat meningkatkan kualitas lapis perkerasan atas jalan.
Penelitian lanjutan tentang karet yang dalam hal ini berupa kupasan ban bekas
yang kami lakukan di laboratorium jalan raya Universitas Islam Indonesia menggunakan
campuran spesifikasi Bina Marga No IV dengan variasi penambahan parutan ban bekas
1% sampai dengan 5% dari berat aspal optimum. Pada penelitian ini selain mencari
seberapa besar pengaruh kupasan ban bekas terhadap kualitas campuran beton aspal
juga dilakukan penelitian pengaruh campuran beton aspal karet terhadap suhu air dan
cuaca dengan melihat index of retained strength campuran aspal karet dengan cara
merendam campuran aspal karet tersebut selama 24 jam dengan suhu 60°C ( menqacu
pada AASHTO T. 165-82 dan ASTM D. 1075-76).
Dari hasil penelitian didapat bahwa campuran aspal karet dengan penambahan
parutan ban bekas jika dibandingkan dengan campuran biasa dapat meningkatkan nilai
stabilitas, VFWA, Marshall Quotient dan menurunkan nilai VITM serta perubahan pada
nilai flow. Peningkatan nilai stabilitas tertinggi dicapai pada penambahan parutan ban
bekas sebesar 2 persen. Penambahan parutan ban bekas sebesar 2 persen dapat
menaikkan stabilitas kurang lebih 28 persen. Penurunan nilai flow yang terjadi sebesar
kurang lebih 5 persen. Nilai flow meningkat pada penambahan parutan ban bekas
sebesar 3 sampai 5 persen, tetapi tidak menunjukan perubahan yang besar. Nilai VITM
pada campuran aspal karet memiliki kecendrungan mengecil semetara VFWA memiliki
kecenderungan naik. Nilai Marshall Quotient yang terjadi lebih besar jika dibandingkan
dengan campuran aspal biasa.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai stabilitas campuran aspal karet
yang direndam 24 jam lebih kecil dari nilai stabilitas campuran aspal karet biasa.
Penurunan terbesar terjadi pada campuran aspal karet dengan penambahan parutan
ban bekas 2 persen yaitu memberikan index ofretained strength sebesar 93,89% dan
penurunan terkecil terjadi pada campuran aspal karet dengan penambahan parutan ban
bekas 5 persen yaitu memberikan index of retained strength sebesar 98,09%. Dari
semua sampel, index of retained strength yang terjadi lebih dari 75%, ini membuktikan
bahwa campuran aspal karet tahan terhadap kerusakan yang disebabkan air suhu dan
cuaca.
Dari hasil analisa dan perbandingan yang dilakukan selama melakukan
penelitian ini dengan mempertimbangkan keseluruhan komponen penelitian yang
meliputi stabilitas, flow, VITM, VFWA, marshall quotient dan uji perendaman marshall
dapat dikatakan penggunaan bahan tambah parutan ban bekas sebesar 2 persen dari
berat aspal optimum yang harganya relatif murah dapat meningkatkan kinerja
perkerasan.
Collections
- Civil Engineering [4192]