Analisis Manajemen Supply Chain pada Bangunan Gedung dan Ranking Pekerjaan Subkontraktor dengan Metode AHP
Abstract
Supply chain merupakan suatu jaringan kerjasama antar pelaksana proyek dalam terlaksananya
pelaksanaan proyek. Kerjasama tersebut tentunya memiliki tujuan yang sama, yakni terciptanya produk
bermutu tinggi yan akan memberikan manfaat bagi konsumen dan memberikan keuntungan berupa profit
bagi pelaksananya. Kerjasama dalam anggota supply chain terutama dari kontraktor ke subkontraktor
ataupun supplier, mayoritas masih menggunakan sistem discreate atau bisa dikatakan juga sebagai sistem
tradisional. Dalam sistem kerja sama antara kontraktor utama dengan subkontraktor mauppun supplier,
dibutuhkan sistem relational sebagai pondasi hubungan untuk membangun kerjasama dalam jangka
panjang.
Dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa hasil wawancara dan pengisian kuisioner
yang berupa justifikasi ahli berpengalaman dengan proyek konstruksi. Yaitu berupa ranking pekerjaan
dalam 5 aspek diantaranya aspek struktural, arsitektural, plumbing, mechanical, dan electrical. Dalam
pengambilan keputusan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk memaksimalkan
justifikasi dan meminimalisir bias kognitif.
Hasil dari penelitian ini merupakan ranking pekerjaan dari kelima jenis pekerjaan yang paling
urgen untuk diterapkanya CSCM (Construction Supply Chain Management) dan dibangun kerjasama
dengan pihak subkontraktor. Pekerjaan paling di prioritaskan dalam strukutrual, adalah beton precast.
Pekerjaan paling diprioritaskan dalam arsitektural adalah dinding precast. Pekerjaan paling diprioritaskan
dalam mechanical adalah instalasi lift. Pekerjaan paling di prioritaskan dalam plumbing adalah pekerjaan
sumur bor. Pekerjaan paling diprioritaskan dalam electrical, adalah distribusi listrik,.
Collections
- Civil Engineering [4187]