Risiko dan Mitigasinya dalam Proyek Pengembangan Perangkat Lunak di Indonesia
Abstract
Risiko dan Mitigasinya dalam Proyek Pengembangan Perangkat Lunak di Indonesia
Saat ini di berbagai bidang telah berhasil menerapkan perangkat lunak, akan tetapi tingkat
keberhasilannya masih cukup rendah. Dilaporkan tingkat keberhasilan proyek
pengembangan perangkat lunak di Asia hanya 22%, sedangkan di Indonesia tingkat
keberhasilan implementasi perangkat lunak hanya mencapai 50%. Tujuan dilakukannya
penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko kegagalan pengembangan perangkat lunak di
Indonesia. Penelitian ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan: (A) Apa risiko dalam
proyek pengembangan perangkat lunak, (B) Apakah terdapat perbedaan tahap
pengembangan perangkat lunak untuk risiko yang ditemukan dan (C) Apa strategi untuk
mitigasi risiko yang ditemukan. Menggunakan metode Delphi dengan serangkaian kuesioner
berulang yang bertujuan untuk memperoleh kesepakatan panelis. Penelitian dengan
menggunakan metode Delphi yang melibatkan 41 panelis dengan wilayah serta peran yang
berbeda dalam pengembangan perangkat lunak dan diperoleh 17 risiko kegagalan yang
mencapai kesepakatan panelis. ditemukan bahwa tiap tahap pengembangan (perencanaan,
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan pemeliharaan) ternyata mempunyai
dominan risiko yang berbeda-beda dengan risiko kurangnya analisis kebutuhan atau proses
bisnis menjadi risiko yang paling dominan pada tahapan analisis dan desain. Sebagian besar
panelis mengangkat analisi, evaluasi dan komunikasi sebagai strategi mitigasi risiko.