Pengaruh Aerasi terhadap Pengomposan Blotong
Abstract
Blotong merupakan limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik gula dalam
proses pengolahan tebu menjadi sakarosa. Blotong merupakan sisa tapisan, berwujud
bahan padat, berwarna hitam dan komposisinya tergantung pada jenis tebu. Blotong
masih mengandung bahan organik yang akan mengalami dekomposisi secara alami
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk maupun sebagai media tanaman, namun
selama ini blotong tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil akhir kompos (Rasio C/N, unsur makro N, P, K)
dengan penambahan aerasi, mengetahui variasi aerasi yang optimal untuk proses
pengomposan blotong, mengetahui lama kematangan kompos dengan variasi aerasi.
Pada penelitian ini digunakan blotong, kotoran sapi dan EM4 untuk pembuatan
kompos. Penelitian ini menggunakan 4 buah reaktor dengan komposisi bahan yang
sama yaitu 10 kg blotong + 5 kg kotoran sapi + EM4 dengan penambahan variasi
aerasi yang berbeda yaitu reaktor 1 (0 aerasi), reaktor 2 (1 x aerasi), reaktor 3 (2 x
aerasi), dan reaktor 4 (3 x aerasi). Aerasi diberikan sebagai sumber oksigen untuk
pertumbuhan mikroba pengurai. Semakin banyak aerasi, mikroorganisme menjadi
lebih aktif untuk menguraikan bahan organik. Dari keempat variasi aerasi, hasil
penelitian dengan variasi aerasi 2 x sehari menghasilkan kompos yang paling baik
dengan kandungan C/N sebesar 17,36% N (Nitrogen) sebesar 0,66 %, untuk P
(Phosphat) sebesar 2,15 %, sedangkan K (Kalium) sebesar 0,30 %.
Collections
- Environmental Engineering [1435]