dc.description.abstract | Penggunaan profil C canai dingin sebagai komponen struktur tekan pada
bangunan banyak ditemui di lapangan. Profil C ini rawan terhadap peristiwa tekuk
lokal karena elemen pelat pembentuk penampang mempunyai rasio lebar terhadap
tebal relatif besar. Stabilitas struktur lentur canai dingin perlu diperhatikan karena
dapat mengakibatkan kegagalan dini, yaitu keruntuhan pada tegangan yang relatif
rendah. Ketidakstabilan struktur lentur dapat berupa tekuk lokal (local buckling)
dan tekuk puntir lateral (lateral torsional buckling). Tekuk lokal merupakan
fungsi rasio lebar terhadap tebal (b/t), sedangkan tekuk puntir lateral merupakan
fungsi rasio panjang terhadap jari-jari minimum(Lb/ry).
Penelitian eksperimental tiga benda uji struktur rangka batang dengan
profil C canai dingin yang dihubungkan dengan batang vertikal dan diagonal
menggunakan las. Tiga benda uji menggunakan variasi batang diagonal masing-masing
45°, 50°, dan 60°. Penelitian kuat lentur balok badan terbuka bertujuan
untuk mempelajari perilaku struktur lentur profil C canai dingin, yaitu hubungan
Beban-Lendutan (P-Δ) Momen-Kelengkungan (MØ) dan Daktilitas.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sebelum struktur runtuh akibat
pembebanan statik bertahap mengalami tiga fase, yaitu fase elastis, fase elastis-plastis,
dan fase plastis. Profil C canai dingin dengan (b/t) ≥ 25 mengalami
keruntuhan pada tegangan rendah, yaitu 113,833 Mpa. Hal ini disebabkan profil
C mengalami tekuk lokal pada sayap. Usaha untuk menaikkan tegangan kritis
dengan mengubah panjang efektif (Lk) profil C canai dingin sudah berhasil,
walaupun dengan kenaikan yang relatif sangat kecil. | en_US |