dc.description.abstract | Konsumsi makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit sindroma metabolik. Hiperkolesterolemia menimbulkan peningkatan stres oksidatif pada organ pankreas sehingga menyebabkan disfungsi dari sel B pankreas.Seiring dengan peningkatan permintaan obat antikolesterol, maka dibutuhkan model hewan coba untuk induksi hiperkolesterolemia yang tepat sebagai salah satu tahapan uji obat antikolesterol tersebut.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian mentega putih terhadap kadar malondialdehida (MDA) pankreas pada tikus wistar.Metode :Penelitianini menggunakan desaineksperimental murni dengan model post-test only with control design. Subjek yang digunakan merupakan bahan biologi tersimpan berupa organ pankreastikus wistar (Rattus norvegicus)sebanyak 24buah yang berasal dari 4 kelompok hewan coba. Perlakuan dilakukan selama 6 minggu yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (K-) mendapatkan pakan standar ad libitum, kontrol positif (K+) mendapatkan pakan tinggi lemak standar, perlakuan 1 (P1) mendapatkan mentega cair dosis 1:5, dan perlakuan 2 (P2) mendapatkan mentega putih dosis 1:10.Hasil pengukuran kadar MDA dianalisis menggunakan uji One Way ANOVAdengan post hocBonferroni. Hasil signifikan bila p < 0,05.Hasil : Hasil analisis data menggunakan uji One Way ANOVAdengan post hocBonferroni menunjukkan perbedaan kadar MDA pankreasyang signifikan pada semua kelompok tikus ( p < 0,05). Perbedaan rerata kadar MDA pankreas darinilai tertinggi ke yang terendah adalah kelompok K+ (3,39± 0,18 nmol/g), kelompok P1 (2,46± 0,22 nmol/g), kelompok P2 (2,29 ± 0,21 nmol/g), dan kelompok K-(0,98 ± 0,03 nmol/g).Kesimpulan : Terdapatpengaruh pemberian mentega putih terhadap kadar malondialdehida (MDA) pankreas tikus wistar.Pemberian mentega putih meningkatkan kadar MDA pankreas. | en_US |