Pengaruh Pemberian Mentega Putih Terhadap Kadar Malonedialdehyde (Mda) Testis Padatikus Jantan Galur Wistar
Abstract
Mentega putih adalah salah satu bahan yang biasa digunakan untuk membuat kue yang mengandung lemak. Peningkatan konsumsi mentega putih dapat menyebabkan hiperkolesterolemia. Kondisi hiperkolesterolemia dapat menyebabkan stres oksidatif. Peningkatan stres oksidatif dapat merusak sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh manusia termasuk testis. Peroksidasi lipid adalah suatu proses penggabungan radikal bebas dari stres oksidatif dengan lemak yang mengandung ikatan rangkap karbon. Salah satu produk akhir dari peroksidasi lipid adalah malonedialdehyde (MDA) sehingga MDAbisa digunakan sebagai biomarker stres oksidatif pada jaringan.Tujuan: untuk mengetahui perbedaan kadar MDA testis pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi mentega putih dengan berbagai dosis.Metode: Penelitian inimerupakan penelitianekperimental dengan posttest only control group design.Dua puluh empat tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok selama 6 minggu. Keempat kelompok itu adalah kelompok kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), kelompok perlakuan 1 denganmentega putih 20% (P1), dan kelompok perlakuan 2 dengan mentega putih 10% (P2). Induksi mentega putih pada kelompok perlakuan dilakukan secara sonde per oral. Kadar MDA testis diukur menggunakan metode thiobarbituric acid reaction substance(TBARS). Hasilpengukuran kadar MDA testis kemudian dianalisis menggunakan one-way ANOVAdan dilanjutkan uji post-hoc.Hasildan kesimpulan: Kadar rata-rata MDA pada kelompok K-(1,180±0,01mmol/gr), K+ (7,163±0,237mmol/gr) P1(5,002±0,302mmol/gr), danP2(3,691±0,353mmol/gr). Kelompok K+ memiliki kadar yang lebih tinggi daripada P1. Kelompok P1 memiliki kadar yang lebih tinggi daripada P2. Kelompok P2 memiliki kadar yang lebih tinggi daripada K-(p=0,000). Mentega putih dapat meningkatkan kadar MDA testis. Peningkatan kadar kolesterol sebanding dengan peningkatan kadar MDA testis.
Collections
- Medical Education [2295]