Show simple item record

dc.contributor.authorJanurianta, Daris Riandi /13711026
dc.date.accessioned2021-06-10T03:21:33Z
dc.date.available2021-06-10T03:21:33Z
dc.date.issued2017-10-23
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/29121
dc.description.abstractPenyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak di Indonesia. STEMI merupakan salah satu dari jenis penyakit kardiovaskuler yang diperkirakan akan terus meningkat jumlahnyasetiap tahun. Terdapat beberapa faktor berhubungan dengan kejadian penyakit STEMI.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien STEMI yang dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun periode 2013-2015.Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectionaldengan jumlah subyek sebanyak 106 orang. Subyek merupakan pasien STEMI yang dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun pada periode 2013-2014. Pengambilan data dikumpulkan dengan menggunakan form yang diisi berdasarkan data rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan softwarestastistik lalu disajikan dengan menggunakan tabel frekuensi.Hasil Penelitian: Dari 106 pasien yang tercatat, Pasien paling bayak berusia >55 tahun(68.87%), dengan jenis kelamin terbanyak adalaah laki-laki(77.36%). Pasien paling banyak memiliki tekanan darahnormotensi(32.08%)dan nadi normal(73.58%). Keluhan utama yang paling banyak dirasakan pasien adalah Nyeri dada(80.19%)dengan keparahan yang paling banyak adalah killip 1(63.21%) serta onset paling banyak 1-6 jam(45.28%). Pada pemeriksaan penunjang proporsi terbanyak ditemukan pada lokasi infark anterior(47.17%), kadar profil lipid (LDL optimal (22.64%), HDL rendah (37,74%), Trigliserida normal (45,28%), dan kolesterol total diinginkan (41.51%.),Gula darah (GDP normal (30.19%), GDS normal(33.02%)), kadar ureum normal (14.15%)dankelompokkreatinin normal(44.34%). Proporsi terapi terbanyak adalah kelompoktidak diberikan fibrinolitik (75.47%), diberikan Nitrat (83.96%), diberikan anti platelet(96.23%), diberikan statin (77.36%), tidak diberikan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor(50.94%), tidak diberikan Beta Blocker(71.70%), tidak diberikan Ca Channel Blocker(95.28%)dan tidak diberikan diuretic sebanyak (56.60%). Pasien paling banyak memiliki komorbid DM (20.75%), serta pasien tidak meinggal sebanyak (69.81%).Kesimpulan: Kesimpulan yang didapat adalah bahwa kejadian penyakit STEMIdapat terjadi pada usia dewasa muda sampai tua.Angka kematian yang cukup tinggi pada penelitian ini kemungkinan berhubungan dengan usia, onset, serta faktor resiko seperti hipertensi dan diabetes melitus.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Erlina Marfianti, M.Sc, Sp.PDen_US
dc.publisherUIIen_US
dc.subjectmahasiswa kedokteranen_US
dc.subjectkarakteristiken_US
dc.subjectSTEMIen_US
dc.titleKarakteristik Pasien St-Elevation Myocard Infarct(Stemi)Dirsuddr. Soedono Madiun Periode 2013-2015en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record