Strategi Guru dan Pola Asuh Orang Tua dalam Pencegahan Tindakan Perundungan di Madrasah Ibtidaiyah Sahabat Qur’an Ibnu Mas’ud Yogyakarta
Abstract
Perundungan (bullying) merupakan salah satu bentuk penyimpangan perilaku yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Banyak pendidik yang belum mampu mewujudkan sekolah ramah anak, dilihat dari terus bertambahnya kasus perundungan yang terungkap oleh media. Madrasah Ibtidaiyah Sahabat Qur’an Ibnu Mas’ud Yogyakarta merupakan sekolah yang terbilang baru, tetapi telah mampu mewujudkan sekolah ramah anak yang ditunjukkan dengan tidak adanya tindakan perundungan yang terjadi di sana.
Penelitian lapangan ini menggunakan desain penelitian kualitatif dan bertujuan untuk mengkaji strategi guru dan pola asuh orang tua dalam mencegah tindakan perundungan di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap sejumlah informan yang terdiri dari empat orang pendidik dan empat orang tua siswa di MI Sahabat Qur’an Ibnu Mas’ud Yogyakarta. Keabsahan data diuji menggunakan teknik triangulasi, sedangkan analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) strategi yang dilakukan guru untuk mencegah perundungan di MI Saqu Ibnu Mas’ud adalah melalui nasihat dan teguran langsung, penanaman nilai-nilai akhlak dan budi pekerti, slogan-slogan, tabayun, pemberian hadiah dan hukuman, membangun kedekatan antar siswa dan guru-siswa, bekerja sama dengan orang tua, dan menciptakan lingkungan yang aman dari tindakan perundungan; 2) pola asuh yang diterapkan orang tua untuk mencegah perundungan adalah pola asuh authoritative atau demokratis, dengan langkah-langkah pencegahan, yaitu: menjalin komunikasi, melakukan bonding keluarga, memberikan kebebasan bereksplorasi, menerapkan aturan di rumah, pemberian hadiah dan hukuman, dan bekerja sama dengan sekolah; 3) hasil kerja sama guru dan orang tua menunjukkan bahwa di MI Saqu Ibnu Mas’ud Yogyakarta tidak terdapat tindakan perundungan di kalangan siswa.