Radisi Merti Desa di Desa Kemranggen Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo dalam Perspektif Fikih Budaya (Studi pada Masyarakat Desa Kemranggen)
Abstract
Penelitian ini membahas tentang bagaimana praktik Tradisi Merti Desa di masyarakat Desa Kemranggen dengan Perspektif Fikih Budaya. Sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Desa Kemranggen, apakah eksistensi pelaksanaan Tradisi Merti Desa tersebut, dengan melihat dampaknya maupun pandangan dari masyarakatnya bahwa fenomena yang ada pada saat pelaksanaan Tradisi bisa untuk dipertahankan atau tidak .
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research dengan menggunakan pendekatan historis sosio-antropologis dan normatif. Penelitian ini berangkat dari kurangnya penelitian yang mengkaji tentang budaya tersebut dari segi Fikih Budaya bukan dari Hukum pelaksanaanya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Suatu adat dan tradisi tidak bisa hanya dilihat dari sudut pandang salah satu masyarakat. Namun, konteks suatu adat dan tradisi yaitu, nilai dari fenomena yang ada untuk masyarakat keseluruhan. Dengan mengambil nilai dari berbagai fenomena dalam tradisi Merti Desa ini bertujuan akan membawa kearah yang lebih kedepan lagi untuk Desa Kemranggen. Melihat dari sudut pandang Ilmu Antropologi Islam bahwa, jika budaya dikaitkan dengan agama, maka agama yang dipelajari adalah agama sebagai fenomena budaya, bukan ajaran agama yang datang dari Allah. Antropologi tidak membahas salah benarnya suatu agama dan segenap perangkatnya, seperti kepercayaan, ritual dan kepercayaan kepada yang sakral, Wilayah antropologi hanya terbatas pada kajian terhadap fenomena yang muncul. Fenomena dari berbagai sudut pandang dalam prosesi pelaksanaan Tradisi Merti Desa tersebut, dari mulai awal perencanaan pembuatan kelompok/rombongan, pembuatanAmbeng, Panjang ilang, sampai pada prosesi pelaksanaa.