Pendayagunaan Zakat Produktif dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta
Abstract
Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang besar pula. Namun sayangnya, pendayagunaan zakat selama ini lebih bersifat konsumtif ketimbang produktif, maka dampak zakat terhadap pengentasan kemiskinan dan pemerataan pendapatan belum begitu signifikan. Zakat yang diberikan kepada mustahik akan berperan sebagai pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila di salurkan pada kegiatan produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan manfaat pendayagunaan zakat poduktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program misykat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat) di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis dan normative. Teknik penentuan informan yang digunakan ialah mengacu pada teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dilakukan melalui tiga langkah yaitu : data condensation, data display, dan conclusion drawing / verification. Adapun hasil penilitian menunjukkan bahwa bentuk pendayagunaan zakat produktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program misykat di DPU DT Yogyakarta adalah pendayagunaan zakat produktif kreatif. Melalui program misykat ini, DPU DT Yogyakarta tidak hanya sekedar memberikan dana bergulir sebagai modal usaha saja, akan tetapi anggota misykat juga diberikan pembinaan, pendampingan, maupun pelatihan agar mereka dapat mandiri sehingga mampu berubah dari mustahik menjadi muzakki. Sedangkan manfaat yang dirasakan angota misykat adalah adanya peningkatan pendapatan dan juga penghasilan ekonomi rumah tangga, mampu mendisiplinkan dirinya untuk menabung, meningkatkan produktivitas ekonomi, tumbuhnya rasa kebersamaan dan solidaritas antar sesama anggota, menjadikan mereka memiliki karakter baik dan kuat (karakter BAKU), dan juga mampu menjauhkan dari praktik renternir.