| dc.description.abstract | CV. Karunia Abadi merupakan industri pengolahan kayu yang memproduksi barecore untuk memenuhi pasar ekspor. Meskipun sudah beroperasi cukup lama, hasil penjualan mengalami fluktuasi karena ketidakpastian permintaan dan saat ini kondisi lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cepat dan bersaing sehingga diperlukan kemampuan perusahaan untuk merespon perubahan tersebut atau yang disebut dengan istilah agility. Informasi yang kurang terintegrasi menyebabkan keterlambatan penyampaian informasi kepada supplier sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian supplier dalam memasok kuantitas dan kualitas bahan baku. Peran supplier dapat membantu perusahaan dalam menghadapi kondisi lingkungan yang terus mengalami perubahan. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya keterikatan pemasok dengan perusahaan atau yang disebut dengan supplier engagement. Diperlukan identifikasi key performance indicator yang mempengaruhi agility berdasarkan supplier engagement. Metode yang digunakan adalah AHP untuk mendapatkan bobot pada KPI dan OMAX yang dikombinasikan dengan Traffic Light System untuk menilai pencapaian KPI. Hasilnya volume flexibility, delivery flexibility, ketepatan kuantitas dan kualitas, efektivitas biaya, kualitas produk, pencapaian tujuan, tingkat akurasi data, pengembangan kepercayaan, kecepatan pengiriman dan kecepatan mencukupi kebutuhan merupakan KPI yang teridentifikasi mempengaruhi agility berdasarkan supplier engagement. Kunci utama yang diterapkan untuk meningkatkan agility berdasarkan supplier engagement yaitu membangun kepercayaan, komunikasi dua arah, komitmen dan kerjasama. | en_US |
