Show simple item record

dc.contributor.authorIndriasari, Novi
dc.date.accessioned2017-07-04T04:37:23Z
dc.date.available2017-07-04T04:37:23Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2901
dc.description.abstractProses melahirkan merupakan peristiwa yang selalu diidamkan oleh seorang ibu. Dalam masa-masa menunggu kelahiran buah hati lahir, perasaan cemas, tegang dan ketakutan selalu membayangi. Tingkat emosi pasien ibu mulai meningkat dengan adanya gangguan psikis yang dirasakan dengan semakin bertambahnya usia kehamilan. Begitu juga bagi calon bayi yang akan dilahirkan, seluruh syaraf pada tubuhnya masih sangat sensitive dan lemah terhadap lingkungan baru yang akan dihadapinya. Dengan menyediakan suatu tempat atau wadah bagi seorang ibu dan bayi yang baru dilahirkan serta anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan, akan membantu menekan tingkat gangguan psikis yang dirasakan, yaitu dengan menciptakan suatu wadah ruang kesehatan ibu dan anak yang rehabilitatif dan bernuansa tempat tinggal. Menurut beberapa hasil penelitian, ditemukan atau disimpulkan bahwa warna, music, bentuk ruang, tekstur dan suasana ruang ikut membantu mengurangi gangguan psikis pasien ibu dan anak. Adapun berlandaskan teori, elemen ruang yang mencakup skala, bentuk, warna, system pencahayaan atau penghawaan, lay out furniture dan landscape juga merupakan faktor penentu dalam merancang ruang rawat inap yang rehabilitatif. Sedangkan nuansa tempat tinggal yang diberikan dapat dicapai dengan penciptaan suasana tenang, nyaman, dengan masih memberikan tingkat privasi yang diinginkan melalui elemen pelengkap ruang seperti pada tempat tinggal. Misalnya furniture dari bahan kayu, lukisan atau hiasan dinding, pot bunga dan sebagainya serta penyediaan ruang untuk berkumpul yang terkesan santai dan akrab. Melalui wawancara dengan pengguna ruang UKIA, dapat diketahui tuntutan yang rehabilitatif dan berkesan rumah tinggal. Tuntutan ini meliputi ruang rawat inap yang tenang, nyaman, bagi pasien ibu; ruang yang tidak menimbulkan rasa takut, ccmas, ruang untuk bermain dengan penciptaan suasana menghibur bagi anak-anak; untuk pengunjung dan penunggu membutuhkan ruang tunggu yang nyaman, tempat untuk menyimpan barang dengan tingkat privasi yang dibutuhkan. Sedangkan bagi tenaga medik dan non medik, membutuhkan ruang kerja yang nyaman, tenang, dengan tidak menimbulkan rasa cepat bosan atau jenuh menghadapi rutinitas kerja. Perasaan atau suasana yang dirasakan ketika berada di ruang rawat inap, sarana prasarana yang dibutuhkan secara terukur dapat diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Selain hasil pertanyaan dari wawancara, melalui pengamatan terhadap pengguna UKIA yang meliputi pengamatan terhadap: pola perilaku, pola kegiatan, gangguan psikis pasien ibu dan anak, serta aktivitas dari tenaga medik dan non medik yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kesehatan. Pengamatan fisik dari lapangan juga dibutuhkan untuk mendapatkan kriteria wadah rehabilitatif yang lebih terukur, yaitu meliputi pengamatan kondisi eksisting ruang UKIA terhadap bangunan rumah sakit sccara keseluruhan. termasuk data- data penting eksisting rumah sakit. Data tersebut meliputi master plan, dan perencanaan sistem utilitas. Dari analisa terhadap data yang dikaitkan dengan teori yang relevan, diketahui bahwa warna terang memberikan kesan lembut, tekstur halus dari bahan elemen dan pelengkap ruang dapat menciptakan kesan yang nyaman dan aman, bentukan dari furniture yang menghilangkan bentuk runcing dan tajam berkesan akrab dan aman. Sedangkan untuk tempat bermain anak-anak dibutuhkan ruang yang cukup luas dengan lantai keramik yang bertekstur agak kasar agar tidak licin. Untuk aktivitas anak yang suka bermain di lantai, digunakan pelapis lantai dari karpet yang terbuat dari bahan sponati. Ruang rawat inap anak memiliki nuansa yang bersifat menghibur dengan warna lembut yang kontras dengan corak atau motif yang disukai oleh anak-anak, seperti tokoh- tokoh kartun, binatang, bunga dan sebagainya. Selain itu sistem dari peruangan yang terdiri dari dimensi bukaan yang sesuai dengan besaran ruang, ataupun media untuk menciptakan ruang yang tenang dengan bahan peredam sangat membantu proses rehabilitasi lebih cepat. Dari keseluruhan proses analisis diperoleh suatu kesimpulan bahwa warna yang sesuai adalah warna pastel, tekstur yang halus, bentuk yang bulat atau lengkung, digunakan untuk memberikan kesan akrab. Bahan furnitur pelengkap dan kayu yang berkesan alami dapat menjadi media peredam bumi serta penyerap panas yang efektif. Sedangkan untuk bukaan pada ruang maupun almari penyimpanan barang-barang pasien terbuat dari stainless stell, agar lebih kuat dan terhindar dari binatang atau serangga yang dapat mengganggu proses rehabilitatif. Bagi penunggu maupun pembesuk membutuhkan ruang tunggu yang santai, akrab seperti di rumah sendiri. Selain itu tata ruang luar yang meliputi penataan taman dengan pola lengkung secara natural dengan pemilihan vegetasi yang bertajuk bulat dan berdaun lunak, memberikan kesan aman dan nyaman, dengan menghindari jenis tanaman yang memiliki bunga mengandung serbuk yang membahayakan kesehatan. Sehingga pencapaian model UKIA yang rehabilitatif dan bernuansa tempat tinggal dapat tercapai.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectModel Unit Kesehatan Ibu dan Anaken_US
dc.subjectRSU Tipe C PKU Muhammadiyah Jogjakartaen_US
dc.subjectRehabilitate dan Bernuansa Tempat Tinggalen_US
dc.titleModel Unit Kesehatan Ibu dan Anak RSU Tipe C PKU Muhammadiyah Jogjakarta yang Rehabilitate dan Bernuansa Tempat Tinggalen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record