Hubungan Antara Plak Aterosklerosis Dengan Jumlah Monosit Dalam Darah Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Yang Diinduksi Diet Aterogenik

Abstract

Aterosklerosis ditandai dengan adanya plak aterom yang terdapat pada tunika intima pembuluh darah. Diawali dari lesi endotel oleh low density lipoprotein (LDL) yang kemudian merangsang proses inflamasi sehingga terjadi perekrutan monosit yang selanjutnya bersama LDL, makrofag jaringan membentuk foam cell.Pengamatan bahwa peningkatan ukuran lesi berkorelasi langsung dengan peningkatan perekrutan monosit memiliki implikasi untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui hubunganantara pembentukan plak aterosklerosis dengan jumlah monosit dalam darah tikus putih yang diinduksi diet aterogenik.Metode PenelitianPenelitian ini bersifat eksperimental (true experimental). Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized post test control group design. Dengan menggunakan data yang diambil pada akhir penelitian yaitu jumlah monosit darah tikus dan pengamatan histopatologi tunika intima aorta tikus dengan pembagian dua kelompok perlakuan (I=Diet Aterogenik; II=Diet Non-Aterogenik).Hasil PenelitianHasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 subyek dari 11 subyek kelompok perlakuan I positif plak aterosklerosis. Kelompok perlakuan II 5 subyek tidak terdapat plak. Hasil uji analisis hubungan antara plak aterosklerosis dengan jumlah monosit dalam darah tikus yang diberi diet aterogenik, dengan nilai p = 0,431 (p > 0,05), nilai CI sebesar -9,05 – 20,05 pada kelompok perlakuan I, dan CI -13,17 – 24,17 pada kelompok perlakuan II. Hubungan antara perlakuan (I dan II) dengan pembentukan plak aterosklerosis, dengan nilai p = 0,032 (p< 0,05). Kesimpulan Tidak terdapat hubungan antara plak aterosklerosis dengan jumlah monosit dalam darah yang diberi diet aterogenik. Terdapat hubungan antara perlakuan (I dan II) dengan pembentukan plak aterosklerosis.