Validasi Metode Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) pada Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan Autotitrator di Balai Laboratorium Bea dan Cukai Kelas 1 Jakarta
Abstract
Telah dilakukan validasi metode untuk penetapan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) pada sampel Crude Palm Oil (CPO) menggunakan Automatic Titrator sebagai upaya memenuhi jaminan mutu di Laboratorium Bea dan Cukai Kelas 1 Jakarta. Tujuan dilakukan pengujian yaitu untuk mendapatkan suatu metode penentuan ALB yang lebih efisien dengan melakukan modifikasi alat. Umumnya penentuan ALB dilakukan dengan menggunakan titrasi manual, dengan dilakukan validasi metode menggunakan autotitrator diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah pengujian, mengurangi penggunaan bahan kimia tetapi hasil yang diperoleh tetap valid serta dapat dipertanggung jawabkan. Metode pengujian yang digunakan mengacu pada SNI 01-2901-2006 yaitu mengenai Crude Palm Oil (CPO) yang memenuhi persyaratan verifikasi meliputi akurasi dalam % trueness, presisi dalam repeatabiltity dan reproducibility dan estimasi ketidakpastian. Validasi metode uji digunakan untuk membuktikan bahwa laboratorium memiliki data kinerja dan mampu menerapkan suatu metode serta dapat menghasilkan data yang valid. Hasil yang diperoleh pada validasi penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) adalah valid dan telah memenuhi syarat keberterimaan dengan diperoleh kadar ALB sebesar 5,11% dengan nilai reference standard yang ditetapkan berdasarkan hasil uji profisiensi sebesar 5,12%. Metode yang digunakan memiliki
tingkat presisi yang sangat tinggi dengan nilai % RSD < 2 CV Horwitz, % RSD
3
sebesar 0,9879 dan 2 CV Horwitz sebesar 2,0858. Metode yang digunakan
3
memiliki tingkat akurasi yang tinggi dengan diperoleh nilai prsentase trueness
sebesar 100,09% yang memenuhi rentang keberterimaan yang telah di tetapkan oleh AOAC (2012). Persentase trueness diperoleh dengan membandingkan hasil pengukuran yaitu sebesar 5,125% dengan nilai reference standard sebesar 5,12%. Penentuan estimasi ketidakpastian dengan ketidakpastian asal yang bersumber dari volume titran standardisasi (V1), bobot KHP (W1), purity KHP (P), bobot molekul KHP (M), bobot contoh uji (W2), dan repeatabilitas diperoleh nilai ketidakpastian gabungan sebesar 0,07% serta ketidakpastian diperluas sebesar 5,11 ± 0,14%.
Collections
- Chemical Analyst [361]