Evaluasi Penggunaan Valproat sebagai Terapi Epilepsi di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta
Abstract
Epilepsi merupakan suatu penyakit kelainan neurologis kronis yang ditandai dengan kejadian bangkitan berulang. Salah satu obat yang digunakan untuk mengendalikan bangkitan epilepsi adalah valproat. Valproat ini, digunakan sebagai obat lini pertama yang telah terbukti efektif pada pengobatan pasien epilepsi umum (general epilepsy). Namun valproat diketahui termasuk obat dengan indeks terapi sempit dan dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, tremor, gangguan keseimbangan hingga hepatotoksisitas jika digunakan jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan evaluasi sesuai kriteria World Health Organization (WHO). Evaluasi penggunaan obat ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan, respon klinis, dan efek samping obat. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data diambil melalui data sekunder rekam medis pada pasien epilepsi di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta tahun 2019 secara retrospektif. Penelitian ini melibatkan 47 pasien epilepsi dengan total 219 penggunaan valproat. Diagnosa tipe epilepsi yang ditemukan yakni absen, tonik klonik, parsial dan sekunder. Pasien yang mengalami epilepsi pada penelitian ini 55,3% adalah laki-laki dan berusia dewasa 48,9%. Dosis rata-rata tertinggi ditemukan pada kelompok usia dewasa sebesar 464,29±88,54 mg/hari baik digunakan secara monoterapi maupun kombinasi. Kombinasi obat terbanyak valproat yang digunakan bersamaan dengan antiepilepsi lainnya yakni fenobarbital (23,73%). Respon klinis paling baik dalam pengendalian bangkitan baik monoterapi maupun kombinasi dengan dosis 250-500 mg/hari. Terdapat 24 pengguna valproat mengalami efek samping umum yang terjadi dengan persentase tertinggi yakni pusing (50%).
Collections
- Pharmacy [1444]