dc.description.abstract | Aksara Jawa yang mengalami penurunan minat oleh sebagian anak muda menjadi fokus pada penelitian pengenalan citra aksara Jawa. Hasil penelitian terdahulu mengenai segmentasi huruf non-latin selain aksara Jawa memanglah sudah menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi namun pada terkhusus segmentasi aksara Jawa masih ada beberapa kekurangan yaitu karakter aksara Jawa yang akan dideteksi belum berupa citra. Pada penelitian terdahulu lainnya objek aksara Jawa yang dideteksi sudah berupa citra namun hanya bisa satu jenis huruf. Penelitian ini menggunakan citra yang ditangkap oleh kamera sehingga gaya penulisan huruf dari aksara Jawa bisa berbeda-beda bukan dari input manual sistem yang menjadikan gaya penulisan aksara Jawa sama seperti yang dilakukan penelitian sebelumnya. Metode yang dilakukanpun terbilang umum digunakan seperti segmentasi, morfologi dan thining, namun perlu digarisbawahi di sini adalah dalam penyusunan metode tersebut ambang batas yang menjadi tolak ukur dalam metode tersebut sangat diperhatikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan objek yang ingin dideteksi. Setelah objek telah ditemukan otomatis oleh sistem maka akan dilakukan ekstraksi ciri pada masing-masing objek dengan pemodelan Statistik Spasial yaitu menghitung jumlah piksel dengan intensitas bernilai 1 (berwarna putih) tiap karakter yang telah dipotong sembilan bagian sama rata. Setelah ekstraksi ciri didapatkan, pencocokan dengan data latih dilakukan menggunakan Jaringan Saraf Tiruan, kemudian diperoleh tingkat hasil akhir dengan rata-rata akurasi sebesar 88,7%. | en_US |