Pergerakan Masyarakat Sipil India dalam Melawan Biopiracy Basmati oleh Perusahaan Ricetec
Abstract
Munculnya Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs)
menuai kontroversi sebab salah satu dari isinya yaitu Pasal 27 ayat 3 (b)
membenarkan praktik pencurian sumber genetik terutama dari negara-negara
berkembang tanpa adanya izin penelitian terlebih dahulu dan tidak ada pembagian
hasil yang saling menguntungkan atau biasa disebut dengan biopiracy. Studi
kasus yang dibahas dalam penelitian ini adalah adanya praktik biopiracy yang
dilakukan oleh RiceTec sebagai perusahaan asal Amerika Serikat yang
mendapatkan paten atas basmati dari US Patent and Trademark Office(USPTO).
Basmati yang sudah identik dengan India ini memicu adanya pergerakan
masyarakat sipil dari organisasi RFSTE/Navdanya yang menunjukkan
perlawanannya dalam suatu aksi protes di depan kedutaan besar Amerika Serikat
di New Delhi pada tahun 1998. Pergerakan masyarakat sipil yang diinisiasi oleh
organisasi RFSTE/Navdanya ini pada akhirnya berhasil membuat klaim paten
RiceTec atas basmati ini dibatalkan oleh USPTO. Keberhasilan dari pergerakan
masyarakat sipil India ini akan dilakukan analisa lebih lanjut dengan konsep
Synthetic Political Opportunity Theory (SPOT) yang merupakan bagian dari
konsep Contentious Politics atau perseteruan politik. Dalam penelitian ini, penulis
akan menggunakan variabel Political Opportunities, Mobilizing Structures, dan
Cultural Frames dalam teori SPOT dalam menjelaskan mengenai keberhasilan
proses pergerakan masyarakat sipil India yang menolak kebiasan pasal 27 ayat 3
(b) TRIPs dalam klaim paten RiceTec atas basmati.
Collections
- International Relations [596]