Studi Konversi Sitronelalmenjadinerol Melalui Reaksi Elektroreduksi Menggunakan Elektroda Tembaga (Cu)
Abstract
Indonesia merupakan penghasil minyak atsiri terbesar di dunia. Salah satu minyak atsiri yang masuk komoditas utama Indonesia adalah minyak dari tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus. L)atau dikenal dengan nama dagang citronella oil. Minyak serai wangi mengandung komponen senyawa sitronelal sekitar 32-45%, geraniol 12-18%, sitronellol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronellal asetat 2-4%, dan sekitar 8-10% kandungan senyawa lainnya. Fakta dilapangan mengatakan bahwa harga minyak atsiri mentah lebih murah dibandingkan dengan isolat komponenya.
Salah satunya adalah dengan cara diolah ke dalam bentuk komponen nerol. Konversi komponen utama minyak serai wangi sitronelal menjadi nerol menarik dilakukan karena harga nerol murni dipasaran lebih mahal dibanding sitronelal dan. Selain itu, nerol juga mempunyai banyak kegunaan lainya baik di industri makanan, kosmetik, parfum, dan anti serangga. Sampai saat ini belum ditemukan metode yang sederhana, efisien, efektif, dan selektif untuk mengkonversi sitronelal menjadi nerol.
Pada penelitian ini akan dilakukan konversi sitronelal menjadi nerol melalui reaksi elektroreduksi selektif dengan metode elektrokimia dengan Teknik kronoamperometri menggunakan elektroda Cu. Metode elektrokimia menjadi salah satu alternatif unggul yang dapat digunakan untuk mensintesis senyawa organik (elektrosintesis) dengan mencampurkan reagen pada larutan elektrolit, surfaktan dan H3PO4 lalu di lakukan studi awal CV dan LSV dan didapat potensial reduksi terjadi pada -0,555. Selanjutnya elektroreduksi didalam chamber, yang digunakan pada penelitian kali ini adalah dual chamber yang digunakan elektroda Cu pada salah satu chamber dan Pt pada chamber satunya. Salah satunya agar hasil reduksi tidak teroksidasi dan sebaliknya sehingga dapat mempengaruhi hasil. dilakukan variasi Potensial reduksi, dan waktu reaksi agar dapat diperoleh produk nerol dengan % konversi dan % komposisi yang tinggi, dan didapatkan nerol dengan % konversi dan % komposisi sebesar 0,09% dan 0,09% dengan hasil samping berupa asam butanoat etil ester. Hasil tersebut masih bisa dikatakan relatif kecil karena dimungkinkan adanya pengaruh dari senyawa-senyawa pengganggu pada reagen itu sendiri setelah dilakukan uji GCMS. Sehingga ini dapat meningkatkan nilai ekonomis dari produk minyak atsiri serai wangi. Harapannya teknologi ini dapat di skala industrikan pada industri minyak atsiri
Collections
- Chemistry [542]