Analisis dan Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Beton Prategang
Abstract
Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan
pondasi suatu konstruksi bangunan terutama untuk skala
besar adalah letak tanah baik yang berada pada kedalaman
yang cukup dalam. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah
satu alternatif jenis pondasi yang dapat digunakan adalah
pondasi tiang pancang beton bertulang. Namun penggunaan
beton bertulang biasa pada struktur pondasi tersebut
menimbulkan kerawanan terhadap bahaya retak yang disebabkan
oleh lenturan-lenturan yang dialami oleh pondasi
tersebut, baik pada saat penanganan, pemancangan, maupun
pada saat layan. Oleh karena itu, solusi yang dapat dipakai
untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan
beton prategang. Untuk mendapatkan suatu hasil dari
perencanaan yang aman dan seefisien mungkin, maka perlu
diketahui sejauh mana pengaruh panjang tiang, jarak antar
tiang, formasi tulangan, serta nilai prategang efektif
terhadap kapasitas dukung tanah maupun kapasitas penam
pang. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah
dilakukan, maka didapatkan suatu variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap kenaikan dan penurunan kapasitas
dukung tanah maupun kapasitas penampang, sehingga bisa
dijadikan acuan untuk merencanakan suatu pondasi tiang
pancang beton prategang yang memiliki kapasitas dukung
seoptimal mungkin (aman), serta efisien. Tiang pancang
yang ditinjau adalah berbentuk bujur sangkar berukuran
300 x 300 mm² dengan susunan tulangan prategang,
panjang(L), serta kuat tekan beton (f'c) yang bervariasi.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, ternyata tiang
pancang yang paling aman dan efisien untuk digunakan pada
struktur yang direncanakan adalah 9 buah tiang pancang yang
disusun secara berkelompok dengan panjang 9 m, dan diberi
tulangan prategang 4ϕ12, dengan nilai prategang efektif
4,9 Mpa.
Collections
- Civil Engineering [4258]