| dc.description.abstract | Pabrik gliserol bisa menjadi prospek yang baik dengan melihat kebutuhan gliserol di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang semakin meningkat. Gliserol biasanya dimanfaaakan sebagai bahan pembuat kosmetik, farmasi, industri makanan dan bahan peledak. Pabrik ini rencananya akan didirikan di Tanggerang, Banten, di tanah seluas 26.141 m2. Pabrik ini akan dioperasikan 24 jam per hari selama 330 hari per tahun dengan total 198 karyawan. Pabrik ini akan didirikan dengan kapasitas 20.000 ton/tahun. Gliserol dibuat menggunakan epichlorohydrin yang direaksikan dengan natrium hidroksida serta air, yang terjadi pada fase cair. Bahan baku epichlorohydrin yang dibutuhkan adalah sebanyak 17.877,414 ton/tahun dan natrium hidroksida 7.738,038 ton/tahun. Proses produksi akan dioperasikan pada temperatur 150oC dan tekanan 1,3 atm menggunakan Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan konversi reaksi 98%. Pabrik ini membutuhkan air sebanyak 7.144,59 ton/tahun, steam sebanyak 63.839,71 ton/tahun, dan listrik sebesar 1.185,203 kW yang disediakan oleh PLN. Dari hasil evaluasi ekonomi yang telah dilakukan terhadap pabrik ini didapatkan hasil bahwa modal tetap yang dibutuhkan sebesar Rp 529.249.046.071 dan modal kerja sebesar Rp 193.196.687.582 Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 143.560.057.193 dan setelah pajak sebesar Rp 100.492.040.035. Persentase Return On Investment (ROI) sebelum pajak adalah 27,13% dan setelah pajak 18,99 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 2,8 tahun dan setelah pajak 3,7 tahun. Nilai Break Event Point (BEP) sebesar 41,62% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 17,95% dengan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 16,61%. Berdasarkan analisa ekonomi tersebut, prarancangan pabrik gliserol dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan. | en_US |
