Show simple item record

dc.contributor.advisorVendie Abma, S.T., M.T.
dc.contributor.authorNugraha, Aditya Kurnia
dc.date.accessioned2021-05-06T09:32:06Z
dc.date.available2021-05-06T09:32:06Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28624
dc.description.abstractKualitas, waktu dan biaya adalah tiga elemen terpenting dalam setiap proyek konstruksi. Membangun informasi yang datang dalam berbagai dimensi tepat waktu dan akurat akan memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang canggih yang dapat meningkatkan kualitas, waktu, dan biaya pembangunan. 5D BIM adalah mode yang muncul di sektor konstruksi yang mengintegrasikan semua informasi penting dari desain pertama ke tahap konstruksi akhir. Informasi terintegrasi kemudian diberi peringkat dan dikomunikasikan melalui Desain dan Konstruksi Virtual (VDC). Dengan basis Open BIM, integrasi antara berbagai disiplin informasi dapat dengan mudah untuk berkomunikasi dan berkolaborasi. Seluruh proses dimulai dengan pengembangan gambar (2D) menjadi model digital (3D) dan diikuti oleh scheduling (4D) dan cost (5D). Pengamatan pada faktor – faktor kunci yang mempengaruhi kelayakan BIM 5D, termasuk upaya pemodelan, interoperabilitas, output informasi dan kendala. Output dari proses authorizing dengan menggunakan software RevitMEP 2016 sendiri mampu secara menyeluruh menampilkan informasi quantity take off (QTO) yang diperlukan dalam suatu proyek konstruksi sesuai studi kasus yang terbatas hanya pada pekerjan plumbing yang dalam tahapan analisis lebih lanjut lagi dibantu oleh software pendukung seperti Microsoft Excel guna menselaraskan estimasi quantity take off materal pekerjaan plumbing. Penelitian ini menyimpulkan bahwa 5D BIM tentu memiliki kegunaan yang tinggi yang selanjutnya membedakan BIM dari Computer Aided Design (CAD). Hasil analisis instalasi pipa menunjukkan rata – rata perbedaan sebesar 13,36 % dengan perbedaan maksimal terdapat pada instalasi air bersih sebesar 17,16%. Aksesoris pipa menunjukkan perbedaan sebesar 100% dikarenakan dalam dokumen proyek tidak memuncul jumlah quantity take off material untuk aksesoris pipa yang dalam estimasi kebutuhannya dihitung berdasarkan 15% dari nominal total instalasi pipa. Sanitasi tidak menunjukkan perbedaan atau 0% dikarenakan modelling 3D sesuai dengan jumlah titik sanitasi detailed engineering design dokumen proyek. Setelah 5D BIM telah matang dan diterima secara umum, diharapkan dimensi informasi BIM tambahan akan dimasukkan dalam model bangunan digital canggih untuk mencapai hasil proyek tertentu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBIMen_US
dc.subjectRevitMEP.en_US
dc.subjectQTOen_US
dc.subjectCosten_US
dc.titleImplementasi Konsep Building Information Modelling (Bim) Dalam Estimasi Quantity Take Off Material Pekerjaan Plumbing (Implementation The Concept Of Building Information Modelling (Bim) In Quantity Take Off Plumbing Job Material Estimation)en_US
dc.Identifier.NIM15511041


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record